LONGSOR menerjang Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Sabtu lalu (9/1). Hingga Jumat malam (15/1), jumlah korban meninggal mencapai 25 orang. Data tersebut bertambah setelah tim pencari menemukan satu korban lagi pada pukul 22.16 WIB tadi malam.
Update koran ini melalui akun Instagram @basarnas-jabar tadi malam hingga pukul 22.16 tadi malam menyebutkan ditemukan lagi satu korban meninggal dunia. Sehingga total korban meninggal sampai tadi malam mencapai 25 orang.
Sementara jumlah korban yang diduga masih tertimbun ada 15 orang. Karena itu, hari ini (16/1) tim Basarnas akan kembali turun ke lokasi longsor untuk melakukan pencarian. Proses pencarin akan dimulai pagi ini pukul 08.00 WIB.
WASPADA BENCANA SUSULAN
Sementara itu, BMKG meminta warga mewaspadai bencana susulan. Khusus di daerah gempa, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang tsunami bila terjadi gempa susulan. “Kemungkinan masih ada potensi gempa susulan yang bisa mencapai kekuatan seperti yang sudah terjadi atau lebih,” katanya, Jumat (15/1).
Potensi tsunami muncul karena terjadinya longsoran di bawah laut. Penyebabnya karena kondisi batuan yang sudah diguncang gempa sebelumnya sudah rapuh akibat pusat gempa terjadi di pantai. “Kami imbau masyarakat di daerah terdampak tidak hanya menjauhi bangunan yang rentan atau gedung-gedung. Tapi juga apabila kebetulan masyarakat di wilayah pantai dan merasakan guncangan gempa lagi segera menjauhi pantai tidak perlu menunggu peringatan dini,” jelasnya.
Evakuasi harus segera dilakukan. Berkaca pada bencana di Palu pada 2018, tsunami terjadi hanya dalam waktu sekitar tiga menit setelah gempa bumi. Sedangkan peringatan dini belum dikeluarkan. Gempa 6,2 pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB, merupakan rangkaian gempa dengan magnitudo 5,9 yang terjadi pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB.
Hingga pukul 06.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 28 kali gempa bumi di wilayah tersebut. “Memang dua gempa yang cukup signifikan sebelumnya tidak berpotensi tsunami, namun dikhawatirkan jika terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang sama dapat memicu potensi tsunami,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat di sekitar pantai segera menyiapkan lajur evakuasi dan segera evakuasi mandiri jika terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup kuat. “Kami imbau masyarakat agar tetap tenang dan berupaya ke lokasi yang aman jauh dari bangunan, terus memonitor informasi BMKG melalui berbagai kanal baik info BMKG dan lainnya,” tambahnya.