“Pak Bupati tidak bisa dilakukan vaksinasi, itu karena umur. Jadi yang pertama kali nanti kita lakukan untuk vaksinasi adalah vaksin Sinovac. Vaksin ini peruntukannya hanya untuk yang usia 18 sampai 59 tahun, sedangkan Bapak kita (Bupati Acep, red) sudah lebih dari itu, sehingga tidak bisa dilakukan (vaksinasi),” jelas dr Denny.
“Nanti mungkin, karena kita tidak hanya beli Sinovac saja, Indonesia ini nanti ada berbagai macam, nanti ada salah satu itu yang bisa digunakan untuk yang umurnya di atas 59 tahun,” tambahnya.
Sementara untuk update data terakhir, lanjut dr Denny, Kuningan nantinya akan mendapat sebanyak 4.320 vaksin untuk dua periode penyuntikan.
“Penyuntikan vaksin ini nanti akan dua kali periode. Jadi, satu orang itu dua kali disuntik dengan jarak dua minggu sampai tiga minggu, atau 14 hari sampai 21 hari. Oleh karena itu, nanti 4.320 vaksin ini akan dibagi 2, karena dua kali. Jadi, satu periode sekitar 2 ribuan,” pungkas dr Denny. (muh)