Kadinkes Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes mengatakan dalam tahap selanjutnya sasaran vaksin masih terkonsentrasi pada nakes. Karena terdapat 5.250 nakes yang bekerja di RS, puskesmas, klinik, apotek, dan fasilitas kesehatan lainnya milik pemerintah maupun swasta di Kota Cirebon.
Tapi, pelaksanaannya menunggu kedatangan pengiriman vaksin tahap berikutnya yang didrop dari provinsi. “Kalau kebutuhan vaksin berikutnya sudah kita terima, langsung disalurkan lagi. Itu terus bertahap, sampai April 2022,” sebutnya.
Berikutnya, sasaran penerima vaksin setelah nakes adalah TNI-Polri yang direncanakan mulai dilakukan vaksinasi Maret-April 2021. Mereka mendapat prioritas karena profesi tersebut memiliki mobilitas tinggi dan menjadi tenaga pendukung pencegahan dan penanganan Covid-19.
Selepas itu, baru menyasar pada kalangan ASN, serta dilanjutkan sasarannya kepada masyarakat umum dan peserta BPJS secara bergelombang sampai dengan April 2022. Seluruh sasaran penerima vaksin di Kota Cirebon yang diperkirakan sebanyak 203 ribu orang akan tuntas terlayani.
98.668 NAKES BATAL VAKSIN
Secara nasional, sebanyak 98.668 nakes batal divaksin pada pemberian dosis pertama. Hal ini terkadi karena mereka tidak memenuhi beberapa persyaratan saat skrining. Sementara yang sudah divaksin total 700.266 nakes.
“Petugas kesehatan yang mendatangi fasilitas kesehatan pada tahap pertama sebanyak 800.849 orang. Namun hanya 652.166 yang berhasil divaksin,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Nadia Tarmizi, Kamis (4/2).
Selain 98.668 tenaga kesehatan yang batal divaksin, sebanyak 50.015 orang juga ditunda vaksinasinya karena beberapa faktor. Untuk vaksinasi tahap kedua, tenaga kesehatan yang berhasil diberikan dosis sebanyak 74.121 orang.
Pada tahap kedua juga terdapat 786 tenaga kesehatan yang ditunda diberikan vaksin. Selain itu, batal vaksin 351 orang. “Kemenkes juga akan menindaklanjuti terkait tenaga kesehatan yang batal maupun ditunda vaksinasinya agar bisa terlayani dengan baik,” imbuh Nadia.
Terkait cakupan vaksinasi dosis pertama saat ini sudah mencakup 43,36 persen. Sedangkan vaksinasi kedua 4,93 persen. Pemerintah menargetkan hingga akhir Februari 2021 seluruh petugas kesehatan sudah divaksinasi. Nadia menyampaikan hingga kini vaksin Sinovac sudah didatangkan hingga empat tahapan.
Pertama, 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020, tahap kedua 1,8 juta dosis yang tiba pada 31 Desember 2020, tahap ketiga 15 juta dosis dalam bentuk bulk. Terakhir 10 juta dosis juga dalam bentuk bulk yang tiba pada 2 Februari 2021. “Saat ini Bio Farma juga sedang berproses 25 juta dalam bentuk bulk,” paparnya.