Tongseng Jepret

tongseng-jepret
Tongseng Jepret.
0 Komentar

CIREBON kaya akan kuliner. Banyak olahan makanan yang menjadi rujukan para pecinta kuliner. Siapapun pasti suka. Makanan yang satu ini sangat familiar.
Bahan utamanya, daging sapi. Bisa juga menggunakan jenis daging lainnya, ayam atau kambing. Namun, daging sapi paling banyak dipilih.
Sebab, tak memiliki risiko, seperti kambing. Khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat darah tinggi. Olahan kuliner berbahan daging sapi ini sering sekali menjadi suguhan yang istimewa nan lezat.
Selain diolah menjadi sate, rendang ataupun dendeng, daging sapi juga dapat diolah menjadi hidangan berkuah seperti tongseng.
Rasa gurih dari daging sapi berpadu dengan bumbu dan rempah khas tongseng, membuat hidangan ini nikmat tak terkalahkan.
Semua kenikmatan kuliner, tergantung rempah-rempah yang digunakan. Yang tak ketinggalan adalah juru masaknya. Mau seperti apa olahannya. Semua rasa itu pasti berbeda.
Ada ciri khasnya. Seperti Tongseng Jepret yang bisa bikin nangis. Ada tambahan bumbu rahasia yang bikin gurih. Cara memasaknya pun berbeda. Ada yang dibuat kental, cemek pun juga berkuah.
“Tongseng lebih enak cemek. Bumbunya meresap, seperti Tongseng Jepret Dapur Umay,” kata Penikmat Kuliner, Kidung Tria, kepada Radar, kemarin.
Menurutnya, Tongseng Jepret ini bisa bikin nangis. Bisa juga tidak. Tergantung siapa penikmatnya.
“Kalau yang doyan pedas pasti suka. Kalau tidak, pasti suka. Sebab, pedasnya hanya diaroma. Dimakan pun tidak begitu pedas, di bawah standar,” tuturnya.
Sementara itu, pemilik Dapur Umay, Adis menuturkan, yang membedakan tongseng ini adalah menggunakan puluhan cabai saat dimasak.
Namun, tidak dipotong-potong. Bentuknya glondongan. Sehingga, siapapun bisa menikmatinya. “Yang suka pedas, bisa di-kletuslangsung. Kalau tidak tinggal disingkirkan. Namun aroma cabai tidak lepas. Tetap ada. Hanya tidak pedas,” imbuhnya.
Dia menambahkan, tongseng yang satu ini ada bumbu racik rahasia keluarga. Dan semuanya berbahan dasar rempah-rempah. (sam)

0 Komentar