GABUS WETAN – Sebanyak 21 warga di Desa Drunten Kulon, Kecamatan Gabuswetan dari kluster tilik dinyatakan negatif Covid-19. Mereka akhirnya bisa kembali beraktivitas di luar rumah setelah menjalani karantina.
Namun tugas berat Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Kecamatan Gabuswetan masih berlanjut.
Pasalnya, usai kluster tilik, kini muncul kluster buruh pabrik di Desa Drunten Wetan. Sebanyak 6 warga disana dinyatakan positif terpapar virus corona.
Mulanya dari KN (32), salah seorang buruh pabrik di wilayah Kabupaten Subang yang dipulangkan dari tempat kerjanya lantaran terkonfirmasi positif Covid-19. Dia diduga terpapar virus corona dari teman satu kamar kontrakannya.
Pulang ke rumah, dia yang mengalami gejala batuk pilek malah berbaur dengan anggota keluarga yang lain.
“Dari situ, dua anggota keluarganya tertular. Merembet ke kerabatnya di lain blok, ada tiga yang kena. Jadi total 6 yang terkonfirmasi positif Covid-19,” sebut Kepala UPTD Puskesmas Drunten Wetan, Dito SKM kepada Radar, Minggu (14/3).
Kasus ini terlacak, setelah bidan desa yang juga pegawai Puskesmas Drunten Wetan mengetahui jika KN merupakan pasien rujukan dengan hasil antigen positif berdasarkan surat keterangan dari pabrik tempatnya bekerja.
Satgas GTTP Covid-19 Kecamatan Gabuswetan lantas melaksanakan tracing, tracking dan testing swab masal PCR terhadap belasan orang kontak erat. “Hasilnya keluar dan 6 warga yang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri dirumah masing-masing. Mereka bersedia menerapkan protokol kesehatan ketat dan tidak beraktivitas diluar rumah,” terang Dito.
Temuan kluster buruh pabrik ini, tambah dia, menjadi perhatian serius Satgas Covid-19 Kecamatan Gabuswetan. Sebab diketahui, banyak warga yang bekerja sebagai buruh pabrik ditempat yang sama seperti KS. Terlebih kasus kluster buruh pabrik ini juga ditemukan di kecamatan lain, seprti Anjatan dan Haurgeulis.
Yaitu dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di semua desa. Untuk menekan laju penularan virus corona.
Melibatkan semua elemen masyarakat desa. Mulai dari jajaran Pemdes, BPD, LPM, PKK, Bhabinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat, tokoh adat hingga Karang Taruna. (kho)