PANGENAN – Putusnya jalan pertanian dan saluran irigasi induk akibat arus serta luapan Sungai Cimanis di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, belum ada keputusan kapan diperbaiki. Para petani tidak bisa menunggu perbaikan terlalu lama. Terlebih lagi, musim kemarau akan datang. Sehingga, para petani dan Pemdes Beringin membuat saluran irigasi darurat, menghubungkan saluran irigasi yang terputus tersebut.
Kasi Pemerintahan Desa Beringin, Supriyadi mengatakan, putusnya saluran irigasi induk membuat petani dibayang-bayangi kerugian. “Petani bagaimana mau tanam tanaman, sedangkan airnya dipastikan akan susah karena saluran irigasi induk terputus. Apalagi sekarang mau menjelang musim kemarau,” ujarnya.
Supriyadi mengungkapkan, untuk menunjang pertanian tetap berjalan di tengah terputusnya saluran irigasi induk, petani dan Pemdes Beringin membuat saluran irigasi darurat. “Jadi, saluran irigasi induk yang terputus itu kita sambungkan dengan menggunakan pipa dan bamboo, agar saluran irigasi bisa terhubung,” tuturnya.
Pembuatan saluran irigasi darurat, menurut Supriyadi, merupakan keharusan, agar pertanian di wilayahnya tetap berjalan. “Sekarang saja nggak jelas kapan perbaikan ini akan dilaksanakan. Petani tidak bisa menunggu karena pertanian harus terus berjalan. Jadi, mau nggak mau kita harus buat saluran irigasi darurat,” ujarnya.
Supriyadi mengungkapkan, putusnya saluran irigasi dan jalan pertanian, sudah dilakukan peninjauan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC). “Tapi tetap saja nggak tahu kapan diperbaikinya. Katanya ada kendala aksesnya sulit, atau apa lah, kita nggak paham,” tuturnya.
Pihaknya berharap agar terputusnya jalan pertanian dan saluran irigasi induk bisa segera diperbaiki. “Karena, saluran irigasi sangat penting bagi pertanian. Apalagi di sini area pertanian cukup banyak, sehingga kami sangat berharap agar segera dilakukan perbaikan,” ujarnya. (den)