Menurutnya, Acep dan Ridho adalah kader terbaik PDIP di Kabupaten Kuningan. Keduanya pun menjabat sebagai struktur partai di DPC PDIP Kabupaten Kuningan sebagai ketua dan wakil ketua Bidang Pemuda dan Pariwisata. Mereka mempunyai komitmen yang tinggi untuk bisa menjalankan tata kelola partai, baik sebagai struktural maupun eksekutif.
Terkait isu yang berkembang bahwa keduanya terlibat konflik, sampai akhirnya Ridho mengembalikan fasilitas dinas, Ono mengatakas itu merupakan sebuah romantika, dinamika dan dialektika (rodinda) yang diawali dengan komunikasi yang jarang dilakukan secara langsung.
“Setelah keduanya bicara panjang lebar dan menyatakan komitmennya untuk selalu berada di jalur pengabdian, maka tidak ada jalan lagi kecuali jalan untuk selalu bersama-sama membangun Kabupaten Kuningan. Acep Purnama dan M Ridho Suganda akan tetap solid dan kompak dalam satu bingkai Dwi Tunggal,” tandas Ono Surono.
Di hadapan Ono, Acep Purnama menyampaikan kesiapannya untuk selalu bekerja untuk rakyat. Soal masalah yang muncul belakangan dikarenakan adanya miskomunikasi. Selain itu, Acep juga menyatakan komitmennya untuk memperbaiki komunikasi serta selalu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. “Begitu pula dengan M Ridho Suganda. Beliau menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan komitmennya untuk selalu menjalankan mandat rakyat dengan sebaik-baiknya,” sebut Ono.
Untuk masalah fasilitas yang telah dikembalikan, Ono menyerahkan sepenuhnya kepada Ridho Suganda untuk menindaklanjutinya. “Karena semua fasilitas dinas yang diberikan oleh negara yang bersumber dari uang rakyat, senyatanya dipergunakan untuk menunjang kinerja wakil bupati untuk membangun Kuningan,”pungkas Ono. (muh)