KUNINGAN – Komandan Satgas PDIP Kabupaten Kuningan H Ade Petruk turut bersuara menanggapi konflik yang terjadi antara Bupati Kuningan Acep Purnama dan wakilnya M Ridho Suganda. Terutama terkait pernyataan mantan politisi PDIP Abidin yang menilai konflik Acep-Edo adalah sebuah kemunduran partai yang membuat Ade Petruk terusik.
“Soal konflik itu (bupati-wabup, red), tidak akan berpengaruh pada kemunduran partai. Jujur, saya tidak terima pernyataan Abidin itu,” tegas H Ade Petruk di kediamannya, Kamis (18/3).
Jika Abidin tidak nyaman dengan jawabannya sebagai Komandan Satgas PDIP, Petruk pun menantang Abidin untuk berdialog secara terbuka. “Hayu, saya tantang Abidin dialog terbuka,” koar dia.
Sebagai Komandan Satgas PDIP, Petruk mengaku tahu persis kondisi PDIP. Terlebih belum lama ini, dia sudah bekerja penuh menyukseskan Musancab PDIP di 32 kecamatan dengan jumlah 7.133 pengurus. Terdiri dari 19 pengurus DPC, 352 PAC, 2.630 ranting dan 4.131 anak ranting.
“Sudah tugas kami selaku Satgas PDIP mengawal, mengamankan keutuhan dan soliditas kader partai. Jadi saya tahu persis, bagaimana kondisi partai. PDIP solid demi terus menjaga kebesaran partai,” tegas Ade Petruk lagi
Soal konflik bupati-wakil bupati, yang diusung satu paket PDIP, dinilai Ade Petruk sebagai sebuah kewajaran. Ibarat suami istri dalam rumah tangga, selalu saja ada tidak akur. Tapi diyakini dia, ketidak akuran itu, akan segera pulih. Mereka akan bersatu kembali.
“Saya berharap, sebagai Komandan Satgas PDIP, ada rujuk kembali. Bisa membangun Kuningan lebih cantik ke depan,” harap pria berbadan tegap ini.
Terhadap semua kader PDIP, atau saudara-saudaranya di luar PDIP yang mengetahui konflik bupati-wakil bupati, dimintanya jangan dibawa melebar. “Saya sarankan kepada Pak Ketua DPC PDIP, yang juga sebagai bupati, segera ada rapat atau ngopi bareng. Supaya masalah tidak berkelanjutan,” pinta dia. (fik)