INDRAMAYU-Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan di suatu daerah. Pemerintah Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Hj Nina Agustina SH MH CRA dan Wakil Lucky Hakim, bertekad untuk menggenjot peningkatan IPM di Indramayu.
Agar bisa mengangkat Indramayu ke kancah regional hingga nasional. Bahkan ke tingat internasional.
Melalui visi Indramayu Bermartabat (Bersih, Religus, Maju, Adil, Makmur, dan Hebat), Nina-Lucky, bertekad akan membawa Indramayu ke arah yang lebih baik lagi.
Saat ini, Bupati Hj Nina Agustina telah menggulirkan 10 Program Unggulan yakni I-Ceta, Le-Dig, De-Kat, A-Lur, Dok-Maru, Pe-Ri, Kruw-Cil, Bersuling, La-Da, dan Ja-Ket.
Bupati Hj Nina Agustina tak bisa sendirian dalam menyukseskan program unggulan yang begitu menyentuh kehidulan masyarakat. Bahkan, ia meminta kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Indramayu guna bisa menyesuaikan dengan program unggulan yang sudah di-launching.
“Program sebagus apapun tak akan bisa berjalan, tanpa ada super tim, bukan super man. Mereka dituntut bisa bekerja secara cepat dan mampu untuk menyelesaiakn permasalahan di masyarakat,” jelas Hj Nina kepada wartawan usai melaunching 10 program unggulan.
Nina memaparkan, program Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta), menawarkan solusi pertolongan pertama permasalahan kemanusiaan dan kedaruratan.
Dalam program ini, warga dapat melapor melalui nomor telepon secara langsung (hotline), atau melapor melalui media sosial lewat saluran WhatsApp, Facebook, Instagram, atau Twitter.
Pada Program Lebu Digital (Le-Dig), adalah sebuah program untuk mewujudkan Smart Village atau ‘Desa Cerdas’ dengan melakukan pemasangan WiFi di setiap balai desa yang terintegrasi dengan program I-Ceta.
Nina menambahkan, pada Program Desa Kabeh Terang (De-Kat), masyarakat akan dimanjakan dengan Penerangan Jalan Umum (PJU) sehingga memudahkan mobilitas di malam hari serta dapat mengurangi angka kriminalitas dan kecelakaan, karena wilayah desa akan terang dengan akan dibangunnya 1.000 titik PJU di tingkat desa.
Selanjutnya, program Alun-Alun Rakyat (A-Lur), akan mengembalikan fungsi Alun-Alun sebagai tempat interaksi dan cermin kedekatan antara pemimpin dengan masyarakatnya, sehingga menjadi wujud kemanunggalan antara pemimpin dengan rakyatnya dan sebagai simbol pendopo milik rakyat. “Manfaat lain dari Program A-Lur adalah Alun-Alun sebagai areal public,” tandas Nina.