JAKARTA – Kilang minyak Pertamina RU VI Balongan Indramayu memiliki posisi strategis, termasuk dalam pasokan BBM nasional hingga kebutuhan avtur di tiga bandara besar.
Bagaimana kondisi stok BBM dengan kejadian kebakaran tiga tangki penyimpanan di Balongan Indramayu?
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono menjelaskan, kondisi BBM stok nasional sangat aman. Untuk gasoline mencapai 10,5 juta barel atau cukup untuk 27 hari ke depan dengan rata-rata pemakaian per hari 62.500 kilo liter.
Kemudian untuk solar 8,8 juta barel, yang ditaksir cukup untuk 20 hari. Sedangkan avtur 3,2 juta barel bisa untuk 74 hari konsumsi.
“Balongan mensuplai daerah sekitar Cikampek dan Plumpang,” ujar Mulyono, dalam konferensi pers virual, Senin (29/3/2021).
Untuk Depo Plumpang, kata dia, memang disuplai lewat pipa langsung dari Balongan, Indramayu. Di depo ini terdapat stok yang cukup untuk 12-13 hari ke depan.
Sedangkan di Cikampek, stok gasoline juga mencapai 13 hari, dan untuk solar 10 hari. “TBBM Balongan stok juga di atas 12 hari,” tuturnya.
Ditegaskan dia, untuk kilang tidak ada masalah, hanya normal shut down untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran.
Oleh karena itu, begitu kebakaran bisa ditangani, kilang bisa kembali beroperasi. “Sambil menunggu pemadaman, membutuhkan waktu 4 hingga 5 hari,” katanya.
Dengan rentang waktu 4-5 hari untuk proses pemadaman dan normalisasi, diperkirakan RU VI Balongan kehilangan produksi sekitar 400 ribu barel.
Namun untuk mengatasi kendala itu, Mulyono mengungkapkan, sementara akan disuplai dari Kilang Cilacap. Sebab, masih bisa dinaikan produksinya sampai 300 ribu barel. Dari Cilacap membawa kapal, disuplai langsung melalui Tanjung Priok.
“Tidak perlu panik, karena stoknya banyak. Kilang tidak ada masalah,” katanya.
CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas’ud Khamid menambahkan, Pertamina berusaha melakukan kontingensi plan agar masyarakat tetap dapat mendapatkan pelayanan sebagaimana kondisi normal.
Termasuk untuk pasokan avtur ke tiga bandara yang selama ini dipasok dari RU VI Balongan yakni, Husein Sastranegara Bandung, Halim Perdanakusumah Jakarta Timur dan Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah.
Untuk penanganan kebutuhan avtur itu, dilakukan konsolidasi suplai dari Bandara Soekarno Hatta. Dan berhubung kondisi di tengah pandemi covid-19, sehingga kebutuhan tidak begitu besar.