Aksi terorisme di Mabes Polri merupakan sinyal darurat bagi Polri. Termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan BIN. Sebab dalam seminggu dua aksi teror terjadi secara beruntun.
KETUA Komisi III DPR RI Herman Herry menilai dua kasus terorisme yang terjadi dalam seminggu menjadi sinyal darurat. Dua kasus tersebut, yaitu aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3) dan terkini seorang wanita yang menerobos masuk Mabes Polri sambil menodongkan pistol ke aparat kepolisian.
“Ini sinyal darurat. Sebab penangkapan yang dilakukan terhadap terduga teroris beberapa waktu belakangan ini ternyata belum efektif dalam membenam potensi aksi terror,” ujarnya, Rabu (31/3). Dia pun meminta agar Polri dan BNPT memperkuat fungsi intelijen dalam mendeteksi aksi teror. Terlebih kasus teror terakhir terjadi di Mabes Polri.
“Saya sebagai Ketua Komisi III meminta kepada Polri dan BNPT sebagai mitra kami memperkuat fungsi intelijen. Agar mampu mendeteksi kejadian serupa di kemudian hari,” tegasnya. Di sisi lain, Herman mengapresiasi kesigapan petugas pengamanan Mabes Polri yang langsung menindak tegas pelaku.
Dia menilai, berdasarkan video yang beredar, pelaku teror telah mengancam petugas dengan menodong pistol. Jadi tindakan tegas petugas pengamanan sangat tepat untuk mencegah eskalasi aksi teror tersebut. Dia mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas jaringan terorisme di Indonesia. “Kejar dan tangkap pelaku teror ini hingga akarnya,” tegasnya.
Aksi teror di Mabes Polri ini juga dinilai sebagai bentuk tantangan langsung teroris kepada polisi. Aksi tersebut sebagai sinyalnya. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai aksi yang dilakukan wanita berinsial ZA di Mabes Polri sebagai tantangan terbuka para teroris terhadap NKRI. “Melihat kasus hari ini, dan beberapa kejadian belakang ini, jelas sebagai simbol tantangan dan perang terbuka teroris untuk NKRI,” katanya, Rabu (31/3).
Karenanya, kejadian seperti itu tidak boleh dianggap remeh. Sebab para teroris sudah sangat jelas dan tidak main-main dalam melakukan aksinya yang menyerang langsung Mabes Polri. “Saya minta Polri dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) segera basmi tuntas jaringan ini sampai sel-sel terkecil, aliansinya, dan siapapun pendukungnya,” ujarnya.