INDRAMAYU-Ketua DPRD Kabupaten Indramayu H Syaefudin SH meminta kepada kader Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Indramayu, proaktif mengawal kepentingan masyarakat. Hal tersebut sebagai wujud konkret tri dharma perguruan tinggi.
“Mahasiwa tidak hanya menuntut ilmu di bangku kuliah saja, tapi mahasiswa harus dapat mengaplikasikan ilmunya atau di masyarakat. Saya berharap dan meminta kepada kader GMNI Indramayu proaktif mengawal kepentingan masyarakat,” ujarnya saat menghadiri acara Dies Natalis ke-67 GMNI di Aula Nyi Endang Dharma Ayu, Universitas Wiralodra, Minggu (4/4).
Tidak hanya itu, Syaefudin mendorong kader dan alumni GMNI Indramayu untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan kebijakan kebijakan yang prorakyat.
“Saya tahu para kader GMNI komitmen dalam menyuarakan membela kepentingan masyarakat atau kaum Marhaen. Tapi kami mendorong kader GMNI maupun alumni atau senior-seniornya bisa dapat bersinergi dengan pemerintah daerah,” kata Politisi Golkar tersebut.
Peran serta GMNI, lanjut Syaefudin, sangat dibutuhkan oleh nangsa dan negara. Karena GMNI ikut menjaga keutuhan NKRI dan komitmen dalam membela kepentingan rakyat.
“GMNI sebagai elemen bangsa, jadikan sebagai pemroduksi stok kader yang berwawasan nasionalis dan penjaga Pancasila sesuai ajaran Bung Karno,” pintanya.
Sementara itu, Ketua DPC GMNI Cabang Indramayu, Riyanto memberikan semangat dan warna baru bagi para kader GMNI, anggota dan seluruh lapisan kaum nasionalis. Di usianya yang ke-67, lanjut Riyanto, GMNI khususnya di Kabupaten Indramayu harus lebih proaktif dalam membela kepentingan masyarakat.
“Menjadi langkah lanjutan untuk melaksanakan cita-cita luhur bangsa. Hari ini Pancasila harus tetap menjadi landasan berpijak, berpikir, serta berjuang dalam mewujudkan cita-cita perjuangan marhaenisme,” ujarnya.
Acara Dies Natalis ke-67 GMNI juga dihadiri Ketua Persatuan Alumni yang juga Dekan Fakultas Hukum Unwir, Syamsul Bahri Siregar SH MH, para alumni dan pendiri GMNI Kabupaten Indramayu Ir Iwan Hendrawan, Komarudin Kurdi, Zaenal Mutaqien, Asep Setiawan dan Oman Sulaksono. (kom)