Harga Gabah Anjlok, Petani Mengeluh

Harga Gabah Anjlok, Petani Mengeluh
TERUS BERTANI: Lahan pertanian di Kedung Mendeng, Kelurahan Kalijaga, Kota Cirebon. Petani mengeluhkan harga gabah yang anjlok. --FOTO: KHOIRUL ANWARUDIN/RADAR CIREBON
0 Komentar

Sebelumnya Rp4.700 per Kilogram, Kini hanya Rp4.000
HARJAMUKTI –  Harga jual gabah kering giling (GKP) di tingkat petani Kota Cirebon menurun. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan datangnya musim panen padi pertama di tahun 2021. Penurunan ini dikeluhkan petani lantaran harga terus merosot jika dibandingkan saat panen di bulan Januari hingga April 2020 lalu.
Salah seorang petani di Kedung Mendeng, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Inen mengatakan, penurunan harga gabah di tingkat petani dirasa sangat merugikan. Sebab, kenaikan harga gabah cukup memengaruhi pendapatan mereka.
“Memang, kalau panen, harga gabah biasanya turun. Kalau musim tanam, baru naik lagi harganya,” ungkap Inen, kemarin.
Harga gabah sendiri saat ini hanya berkisar Rp4.000-Rp4.200 per kilogram. Menurun dari harga panen raya sebelumnya yang berada di angka Rp4.700 per kilogram. Ditambah, hasil panen yang didapatkan tak terlalu bagus karena faktor cuaca.
“Sebenarnya kalau harga obat (pupuk)nya murah sih, tidak terlalu besar kerugiannya. Tapi saat ini harga obatnya mahal. Seharusnya kalau harga obatnya tinggi, harga gabah juga harusnya tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, kata Inen, adanya isu yang berkembang terkait rencana impor beras oleh pemerintah, juga membawa sentimen negatif terhadap harga gabah di pasaran. “Walaupun nggak tahu jadi atau tidak, tapi wacana itu juga bikin harga gabah ikut anjlok,” tandasnya.
Sementara itu, Bulog Cabang Cirebon melakukan pengadaan stok beras. Terhitung sejak tanggal 17 Maret 2021 lalu, Bulog turun ke petani untuk memantau dan membeli hasil panen. Kepala Cabang Bulog Cirebon, Ramadin Ruding menjelaskan, pengadaan cadangan beras memang tidak dilakulan sejak awal tahun. Sebab, masa panen biasanya hanya berlangsung delapan bulan dalam satu tahun, dimulai dari bulan Maret sampai Oktober.
Masa panen itu, kata Ramadin, selama delapan bulan per tahun. Karena Januari-Februari, dan November-Desember tidak panen. Jadi untuk pengadaan, terhitung 17 Maret 2021, realisasi pengadaan sampai saat ini sudah ada 5.426 ton beras. Dari data yang ada, lanjut dia, per tanggal 18 hingga 29 Maret kemarin, sudah ada 5.425.650 kg beras yang masuk ke Gudang Bulog, dengan akumulasi 8.544.330 kg gabah kering giling (GKG).

0 Komentar