KEJAKSAN – Wacana Provinsi Cirebon kembali muncul. Bahkan digadang-gadang sudah layak Provinis Cirebon lahir. Hal ini mengemuka saat diskusi publik serial politik dan demokrasi, Minggu (11/4).
Anggota DPR RI, KH Maman Imanul Haq menjelaskan, tahun 2021/2022 adalah pertumbuhan global. Karenanya, perlu peningkatan, khususnya di bidang pertanian dan UMKM. Untuk sektor pertanian, yang disesalkan adalah kelangkaan pupuk di pasaran. Harusnya, kata Maman, pemerintah menjamin ketersediaan pupuk nasional. Sehingga tidak merepotkan petani.
Tidak hanya itu, impor beras menjadi bukti tidak ada komunikasi yang baik antara menteri perdagangan dengan dirut Bulog. Sehingga terjadi polemik impor beras.
Maman juga menyinggung kontroversi kedatangan Presiden Joko Widodo datang ke acara pernikahan Atta Halilintar. “Pak Jokowi datang ke pernikahan Atta karena pembayar pajak yang besar, mencapai Rp45 miliar setahun,” tegasnya.
Maman juga menyinggung pertumbuhan dunia saat ini. Khususnya sistem keuangan yang tidak lagi dengan tunai atau kartu, tapi sudah melalui smartphone. Makanya, tidak jarang kepala daerah dikejutkan dengan dibangunnya pabrik.
Terkiat kondisi Covid-19, yang bahaya sebenarnya adalah sikap apatis masyarakat terhadap pandemi. Apalagi, pemerintah menggelontorkan anggaran untuk penanganan Covid-19 mencapai Rp614 triliun. Politisi PKB ini juga menyinggung koordinasi antara menteri dan menko tidak jelas, serta terkesan saling bersaing. Makanya, presiden sering bingung dengan menteri-menterinya.
Terkait pemekaran, kata Maman, beberapa kabupaten di Jabar menjadi keniscayaan. Seperti Garut harus dimekarkan. Kemudian Sukabumi.
“Jadi, kembali, wacana awal Provinsi Cirebon sebenarnya memunculkan kebanggaan tersendiri. Gagasan ini layak kembali didiskusikan. Tujuannya, masih banyak potensi di wilayah III Cirebon bisa dioptimalkan. Seperti perikanan, pertanian. Termasuk program proyek nasional bandara Kertajati,” jelasnya.
Akademisi, Prof DR Jamali mengaku ada birokrasi panjang dan sulit. Tapi dirinya punya optimistis tinggi terkait kemajuan. Dirinya mencontohkan, dulu Jokowi sulit menghadapi mafia migas. Tapi ketika pertral dihabisi karena mafianya ada di situ, akhirnya bisa diberantas. (abd)