KUALALUMPUR-Malaysia mulai menggunakan vaksin Covid-19 Sinovac untuk lansia. Malaysia meyakinkan rakyatnya jika vaksin Sinovac asal Tiongkok aman untuk diberikan kepada lansia pada fase kedua Program Imunisasi Covid-19 Nasional.
Menteri Koordinator Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan panitia khusus yang mengevaluasi vaksin sudah memperhitungkan data terbaru. Dia menyebut vaksin tersebut aman.
“Aman, efektif, dan stabil untuk warga lanjut usia,” tegasnya seperti dilansir dari The Star, Selasa (13/4).
Dia mengatakan negara-negara yang sejauh ini memberikan vaksin Sinovac kepada mereka yang berusia 60 tahun ke atas adalah Turki, Brasil, dan Cile. “Komite telah meninjau data dan kami telah memutuskan untuk menggunakan Sinovac untuk warga senior berdasarkan uji coba Brasil dan makalah uji coba yang sedang ditinjau,” paparnya.
Hasilnya menunjukkan kemanjuran Covid-19 efektif 83,7 persen mencegah kasus sedang dan 100 persen mencegah kasus parah.
“Kemanjuran sekunder Covid-19 untuk vaksin Sinovac adalah 83,7 persen untuk kasus sedang dan 100 persen untuk kasus parah. Jadi, vaksin ini efektif dalam mencegah kasus parah Covid-19 dan justru yang ingin kami hindari untuk mereka yang berada di fase dua dan lansia,” katanya.
Khairy menyebut 80 persen kematian akibat Covid-19 melibatkan mereka yang berusia 60 tahun ke atas. “Jika kita bisa memberikan perlindungan 100 persen terhadap kasus yang parah, yang memang disediakan oleh vaksin Sinovac, maka itu adalah sesuatu yang perlu kita gunakan,” ujarnya.
Vaksin Sinovac mendapat sorotan akhir-akhir ini dengan tingkat kemanjuran yang dilaporkan bervariasi di berbagai negara. Khairy juga mengklarifikasi vaksin Pfizer-BioNTech dan Sinovac akan digunakan dalam fase kedua Program Imunisasi yang dimulai pada Senin depan. Khairy mengatakan 31.776 permintaan vaksinasi telah dikirim melalui aplikasi mySejahtera dan SMS dalam tahap dua. Dari jumlah tersebut, dia mengatakan 18.215 tidak mengkonfirmasi, dan sementara 343 menolak.
“Saya mengimbau mereka yang telah menerima rincian vaksinasi untuk menanggapi apakah mereka akan hadir. Jika kami tidak tahu berapa banyak yang akan datang, kami khawatir ini akan mengakibatkan pemborosan atau tidak cukup atau terlalu banyak vaksin yang dibawa ke sana,” katanya.