KEJAKSAN – Diresmikannya Alun-alun kejaksan oleh Gubernur Jawa barat M Ridwan Kamil, masih menyisakan pekerjaan rumah. Gubernur sendiri telah memberi lampu hijau kepada Pemkot Cirebon, bahwa, jika ingin melengkapi fasilitas yang dianggap perlu untuk diadakan, maka dengan pendanaan dari pemkot sendiri.
Merespons hal ini, WAKIL ketua DPRD Kota Cirebon, Fitria Pamungkaswati mengatakan, jika hal tersebut dipandang perlu, maka bisa saja direalisasikan. Apalagi fasilitas dan utilitas tambahan apa saja yang urgen dan harus dilengkapi, itu untuk menunjang keamanan dan kenyamanan masyarakat yang berkunjung.
“Mudah-mudahan pemkot bisa menyediakan anggaranya untuk melengkapi fasilitas alun-alun yang dipandang perlu disempurnakan lagi,” ujar Fitria kepada wartawan kemarin (22/4).
Terkait jenis fasilitas apa saja yang perlu dilengkapi, teknisnya, dia meminta kepada perangkat daerah terkait untuk menginventarisir kebutuhan apa saja yang memang urgen perlu dilengkapi.
Misalnya, yang saat ini dirasa urgen agar segera dilengkapi adalah tempat sampah diperbanyak, supaya pengunjung tidak membuang sembarangan. Karena alun-alun adalah aset bersama milik seluruh warga, wajib dijaga bersama kebersihannya.
Pemkot juga diminta untuk bisa lebih memperketat penerapan protokol kesehatan bagi para pengujung. Menyediakan fasilitas cuci tangan, jangan sampai nanti ada kluster baru penularan Covid-19. Jangan disebut ada kluster alun-alun.
Sementara itu, Ketua Forum Pedagang Kaki Lima (PKL) shelter alun-alun, Joko Santoso mengaku tidak keberatan para PKL ditempatkan di shelter, dan tidak berjualan di dalam area maupun di tenan-tenan. Syaratnya, sepanjang tenan-tenan di area dalam tidak menjual barang yang sejenis.
Karena, setahu dia, ada komitmen dengan dinas terkait untuk pengisian tenan-tenan di dalam area alun-alun hanya menjual barang sejenis suvenir, handycraft, produk UMKM, dan lain sejenisnya. Sedangkan, para PKL shelter terap berjualan makanan minuman khas kali lima.
“PKL tetap di shelter. Kami tidak keberatan kalau jualan di tenan beda dengan yang di shelter PKL. Kalau sama saja barang jualannya, ya sama saja bunuh diri,” ungkapnya. (azs)
Tambah Anggaran Kelengkapan Alun-alun

