CIREBON – Untuk membangun kultur integritas bangsa, sekaligus memperkuat komitmen pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan terorisme, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyelenggarakan kegiatan PPATK Integrity Forum. PPATK Integrity Forum menjadi forum yang diisi oleh tokoh bangsa yang telah teruji integritas dan kredibilitasnya dalam membangun Indonesia.
Kepala PPATK, Dr Dian Ediana Rae menuturkan, PPATK Integrity Forum mengusung tema Refleksi Karakter dan Jati Diri Bangsa. Kata Dian, integritas adalah kata yang mudah diucapkan, namun sulit dilaksanakan. Persoalan bangsa demikian besar membelit, dengan berbagai perkara hukum yang terus menghiasi pemberitaan setiap harinya.
Kejahatan ekonomi juga bergerak semakin masif dan kompleks, yang mengakibatkan adanya gangguan nyata dalam integritas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia. Bila dirunut asalnya, semuanya berpangkal pada belum terbangunnya kultur integritas di negeri ini.
“PPATK Integrity Forum sekaligus menjadi ikhtiar kita bersama dalam membangun negeri berlandaskan moral dan segenap nilai luhur lainnya,” tuturnya.
PPATK Integrity Forum akan menjadi rangkaian seri yang berkelanjutan, dengan menghadirkan tema dan narasumber yang teruji integritasnya. Keberadaannya menjadi bukti komitmen PPATK dalam mendukung penegakan hukum, sekaligus ikut menjaga stabillitas perekonomian dan integritas sistem keuangan. PPATK Integrity Forum juga menjadi salah satu upaya untuk membangun Indonesia yang maju dan bermartabat.
Sementara itu, Prof Emil Salim dalam pemaparannya menyampaikan bahwa secara konseptual, integritas merupakan sikap, perilaku berlandaskan nilai moral, akhlak, dan etika. Nilai integritas digerakkan dalam kerangka hubungan manusia dengan Tuhan, sekaligus hubungan antarsesama manusia.
Guru Besar Universitas Indonesia ini juga menguraikan bahwa terdapat tiga prinsip yang terkandung dalam integritas. Yakni, beragama, moral, dan integritas yang didorong oleh kemampuan akal berkembang, melalui ilmu dan belajar. “Sapu yang bersih adalah perumpamaan terbangunnya kultur integritas dalam mewujudkan tugas mulia menegakkan hukum sekaligus membangun bangsa ini,” tukasnya. (apr)