Hal ini dilakukan dengan catatan jika pandemi Covid-19 sudah selesai atau vaksinasi sudah merata. “Bisa saja nanti jamaah haji akan diberangkatkan penuh dengan catatan Covid-19 sudah berhenti atau mungkin vaksinasi sudah merata,” terangnya.
Opsi kedua, lanjut Mujayin, kuota dibatasi. Pembatasan kuota tersebut, lanjutnya, bisa mencapai 30 persen, 40 persen, hingga 50 persen. “Terkait pembatasan itu, tentunya ada gambaran usia yang maksimal 50 tahun,” terangnya.
Terakhir, pemberangkatan jamaah haji ditunda kembali seperti tahun lalu. “Itu opsi-opsi yang berkembang sekarang. Nah perkembangan seperti apa, kita masih menunggu terus dari pusat. Tiap hari kita pantau perkembangannya,” katanya.
Ia menjelaskan, meski ketiga opsi tersebut telah disiapkan, akan tetapi kuncinya berada pada pemerintah Arab Saudi. “Pemerintah Indonesia tetap mengikuti kebijakan pemerintah Arab Saudi. Karena tidak mungkin Indonesia memberangkatkan, sementara di sana masih ditutup,” ujarnya.
Ketidakpastian juga soal ongkos haji. Hingga kemarin belum ada kejelasan. Kementerian Agama sendiri tengah menggodok biaya haji dan tahapan persiapan serta mitigasi penyelenggaraan di masa pandemi dengan DPR RI.
“Pemerintah sampai dengan saat ini belum menetapkan biaya haji. Itu karena dari Pemerintah Arab Saudi juga belum memutuskan,” ungkap Kasi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Cirebon H Jajang Badruzzaman.
Namun demikian, kata Jajang, pemerintah sendiri telah mengantisipasi jika pelaksanaan ibadah haji ditetapkan dengan waktu yang sudah mepet. Di mana, pemerintah telah memprioritaskan para calon jamaah haji untuk melakukan vaksinasi. “Vaksinasi untuk calon jamaah haji Kota Cirebon sudah dilakukan. Sudah ada 270 lebih calon jamaah haji yang divaksin,” ungkapnya.
Jajang menambahkan, meski pelaksanaan ibadah haji tinggal 3 bulan lagi tapi segala persiapan ibadah haji terus dilakukan. Walaupun Pemerintah Arab Saudi mengumumkan membuka kembali penyelenggaraan ibadah haji di last minute, pihaknya mengaku telah mempersiapkannya. “Kalaupun diputuskan berangkat, kami sudah siap,” tambahnya.
Kota Cirebon sendiri, kata Jajang, mempunyai kuota 328 orang. Kalaupun haji jadi dilaksanakan tahun ini, Jajang mengaku tidak masalah. Calon jamaah haji yang diberangkatkan tinggal mengambil dari kuota tahun lalu yang batal berangkat. Sebab, sejumlah persyaratan mulai dari pelunasan biaya haji, dokumen persyaratan hingga manasik sudah dilaksanakan.