KEJAKSAN – Rencana uji kompetensi (ukom) untuk pengisian jabatan eselon II yang baru, akhirnya hanya digelar terhadap satu orang pejabat eselon II saja. Semula, rencana uji kompetensi ini akan dilakukan terhadap 16 pejabat eselon II-b, untuk mengisi pos-pos jabatan dari hasil pemberlakuan SOTK baru.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menjelaskan, ukom kali ini hanya dilakukan terhadap kepala Dinas Kepemudaan, Olahrga, Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP), Agus Suherman.
Hal ini dilakukan karena nanti, DKOKP dipecah menjadi dua perangkat daerah, yakni Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. “Hanya satu, untuk mengetahui kadis DKOKP saat ini, cocoknya ditempatkan di mana. Karena nanti dinasnya dipecah jadi dua perangkat daerah,” ujarnya kepada wartawan, kemarin (28/4).
Menurutnya, alasan ukom tidak jadi digelar terhadap 16 pejabat eselon II, karena walikota selaku pejabat pembina kepegawaian, punya pertimbangan lain. Yakni, selain mayoritas para pejabat eselon II yang sekarang baru mengikuti ukom kurang dari setahun yang lalu, juga karena efisiensi dam efektivitas kegiatan untuk pengisian jabatan eselon II disusunan SOTK yang baru.
Menurutnya, karena yang menjalani ukom ini hanya saru orang, maka pihaknya hanya mengirimkan surat ke Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersifat pemberitahuan saja. Surat terebut dilayangkan pekan ini.
Untuk proses pengisian jabatan pada struktur perangkat daerah yang baru, untuk jabatan pimpinan tinggi pratama (eselon II) bakal dimulai pada pekan ketiga April. Saat ini, tengah disiapkan permohonan digelarnya ukom kepada KASN.
Menurutnya, ukom ini digelar untuk mengetahui potensi penempatan para pejabat eselon II di posisinya yang tengah ditempatinya sekarang.
Sebelum itu, pihaknya menyiapkan ada dua skenario untuk pengisian enam jabatan eselon II yang kosong. Merotasi dulu para pejabat eselon II, atau langsung melakukan open bidding. Opsi yang diambil jadi bagian dari kebijakan walikota selaku pejabat pembina kepegawaian. (azs)