Ribet, Tak Masuk Akal, Tetap Harus Dilaksanakan

Ribet, Tak Masuk Akal, Tetap Harus Dilaksanakan
0 Komentar

Di waktu yang sama, Satlantas Polres Cirebon Kota (Ciko) juga melakukan penyekatan di beberapa titik. Salah satunya di wilayah Kedawung. Di sana, sebagian pemudik dilakukan rapid test untuk memastikan bebas dari Covid-19.
Mereka yang terbukti pemudik diputarbalikan. “Pra pengetatan hari ini melakukan rapid test gratis dan bagi masker. Tadi juga cek ada sebagian pemudik yang tidak bisa menunjukkan hasil rapid test, makanya kita berikan gratis. Tadi ada yang dipuratbalikan sekitar 20 orang,” kata Kasat Lantas Polres Ciko AKP La Ode Habibi Ade Jama.
Sementara itu, imbas dari melonjaknya tingkat kunjungan warga di pusat perbelanjaan pada akhir pekan lalu, membuat Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH turun langsung ke sejumlah pusat perbelanjaan, Senin (3/5). Ini dilakukan untuk mengingatkan pengelola pusat perbelanjaan dan pengunjung agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Diawali di Asia Toserba dan Surya Toserba, Azis bertemu dengan pengelola untuk mengingatkan adanya pembatasan kapasitas pengunjung, yakni 50 persen dari kapasitas daya tampung tempat pusat perbelanjaan. Dilanjut ke Grage Mall dan CSB Mall, melakukan upaya yang sama.
Selain itu, Azis juga menyempatkan berbicara melalui pengeras suara di pusat informas mal, mengingatkan kepada setiap pengunjung dalam menjaga protokol kesehatan, mengingkat, wabah pandemi yang masih berlangsung, agar para pengunjung mal di Kota Cirebon dapat terhindar dari penularan Covid-19.
Azis mengatakan, tingkat pemakaian masker memang sudah hampir 100 persen kepatuhannya. Namun, dia mengakui jika di pusat perbelanjaan memang ada peningkatan kerumunan. Hal ini karena memang jelang lebaran banyak masyarakat yang berbelanja, sehingga kerumunan tidak terhindarkan.
Oleh karenanya, dia mengajak pengelola pusat perbelanjaan tidak henti-hentinya memberi pemahaman kepada masyarakat untuk menjaga jarak, tidak menimbulkan kerumunan, cuci tangan, terutama saat di kasir.
“Tentu sudah sama-sama tahu dan ada ketentuannya, maksimal 50 persen dari kapasitas. Mohon para pengelola bisa menghitung agar bisa terkendali. Berapa yang masuk dan berapa yang keluar supaya bisa menghindari kerumunan di dalam area pusat perbelanjaan,” imbuhnya. (*/azs)
 

Laman:

1 2 3
0 Komentar