Perkembangan Vaksinasi di Kota Cirebon
INFORMASI terkait Covid-19 sekarang mulai bergeser. Tergantikan oleh vaksinasi yang terus digalakkan. Meski kendala itu selalu ada: stok vaksin langka! Juga sekadar mengingatkan, saat ini Kota Cirebon sudah tembus lebih dari 5 ribu kasus positif.
**
SEBANYAK 31.700 dari target 64.318 warga di Kota Cirebon sudah divaksin Covid-19. Mereka adalah tenaga kesehatan, pelayan publik hingga lansia. Sementara 32.618 sisanya belum mendapatkan giliran karena masih menunggu kedatangan stok vaksin berikutnya.
Di Kota Cirebon, ada 4.886 sumber daya manusia kesehatan (SDMK). Di mana 3.715 di antaranya sudah divaksin. Atau telah mencapai 76 persen pada tahap pertama. Sementara 236 dari mereka ditunda. Untuk vaksinasi kedua ada 3.355 orang atau 68,67 persen. Ditunda 10 orang.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Katibi MKM mengatakan, tahap kedua atau pelayan publik sasaran mencapai 24.620 orang. Sudah melayani 27.081 orang atau 110 persen pada vaksinasi pertama. Sementara vaksinasi kedua 20.680 orang atau 84 persen.
Kemudian, sasaran bagi masyarakat lanjut usia (lansia) ada 34.812 orang. Sebanyak 7.066 di antaranya sudah dilakukan vaksinasi. Vaksinasi kedua 584 orang. “Khusus untuk lansia, sasaran memang banyak, tapi belum semuanya divaksin. Kemudian, vaksinasi kedua lansia ini masih berjalan sehingga jumlah yang divaksin akan terus bertambah,” ujarnya.
Belum rampungnya vaksinasi terhadap SDMK disebabkan sejumlah faktor. Seperti adanya SDMK yang belum bisa divaksin dan masuk daftar tunda. “Saat ia bisa divaksin tapi sistem layanan online susah, tertutup otomatis, sehingga mau tidak mau SDMK ini masuk ke dalam daftar vaksinasi bagi pelayan publik,” katanya.
Sebanyak 32.618 sasaran target yang belum divaksin merupakan gabungan SDMK, pelayan publik, dan lansia yang belum divaksin. “Mereka ini adalah yang masuk daftar tunda, kemudian sisanya vaksinasi terhadap lansia yang belum final,” tuturnya.
Dinkes masih menunggu ketersediaan vaksin yang merupakan kebijakan pemerintah pusat. “Yang pertama, bahan baku vaksin itu kan harus diimpor, kemudian pengiriman vaksin juga merupakan kebijakan pemerintah pusat. Yang jelas, kita terus mengkoordinasikan dengan pemerintah pusat,” jelasnya.
Kasie Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Cirebon, Bastijan SKM menambahkan, lansia yang merupakan pensiunan divaksin di Bank Mantap, Rabu (5/5) kemarin. Lansia yang merupakan pensiunan divaksin digabung dengan para karyawan bank yang belum divaksin. Jika ditotal, jumlahnya mencapai 1.600 orang.