Sudah lebih dari setahun aktivitas di sekolah tak berjalan normal. Kualitas interaksi guru dengan murid cenderung turun. Kini, sekolah sekadar dijadikan tempat singgah. Hanya untuk keperluan tertentu. Juga tak boleh berlama-lama. Seperti apa suasana sekolah saat ini?=====================PEMERINTAH pusat melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) memang telah memberikan lampu hijau. Terhadap pelaksanaan KBM tatap muka Juli mendatang. Tapi keputusan akhir dikembalikan kepada pemerintah daerah masing-masing.
“Kami tinggal menunggu surat edaran dari wali kota mengenai rencana KBM tatap muka Juli mendatang,” ujar Kepala SMPN 11 Cirebon Kamid SPd MM kepada Radar Cirebon, kemarin.
Sarana dan prasarana pendukung di SMP yang berlokasi di Jalan Perjuangan itu diklaim sudah siap. Secara keseluruhan tinggal menjalankan KBM tatap muka. Simulasi telah dilakukan. Divideokan sebagai demonstrasi kepada orang tua untuk memberitahukan secara teknis bagaimana jika KBM dilaksanakan Juli mendatang. Agar orang tua tahu gambarannya. Mengurangi kecemasan saat anak belajar di sekolah.
Sebanyak 97 persen dari total orang tua murid SMPN 11 telah setuju KBM tatap muka digelar dalam waktu dekat. Persetujuan itu diperoleh melalui kuisioner melalui google form yang disebar kepada 1.160 orang tua atau wali siswa. Form kuisioner untuk memastikan kesiapan orang tua memberikan izin pada anak mengikuti KMB tatap muka.
Kemudian ada 5 pertanyaan yang diajukan, masih melalui google form itu. Di antaranya harus mengisi jarak dari rumah ke sekolah. Kenapa? Karena itu berhubungan dengan transportasi siswa menuju sekolah. Ya, hal seperti itu tidak luput dari perhatian. “Karena kalau jauh kemungkinan akan menggunakan transportasi umum. Kami saranan agar diantar-jemput untuk mengurangi risiko anak terpapar di jalan,” tutur Kamid.
Jika orang tua atau wali setuju terhadap segala ketentuan itu, terakhir mereka akan dihadapkan dengan form kesanggupan untuk mematuhi protokol kesehatan selama ada di sekolah. Seperti memakai masker, menjaga jarak dan sebagainya. “Kita sudah siap. Dengan menyediakan 24 keran tempat cuci tangan, thermo gun untuk cek suhu tubuh termasuk jaga jarak di setiap kursinya,” bebernya.
Sekolah Sunyi Sepi
