Taman Wahana Tata Nugraha di seberang Terminal Harjamukti mungkin banyak dilintasi. Tapi sedikit dari mereka yang singgah. Melihat kondisi di dalam. Harusnya ramah. Baik dari lingkungan atau kunjungan orang. Namun kenyataan berlainan. Ruang terbuka hijau itu sudah seperti milik pribadi.ADE GUSTIANA, Cirebon KESAN pertama, banyak sampah daun yang berguguran. Berserakan mengotori area taman. Kemarin, dari kejauhan tampak jelas tiga orang yang sedang terlelap tidur -saat cuaca Cirebon sedang panas-panasnya. Persis di sekitar monumen taman yang berbentuk dua tangan saling berhimpitan dan menyanggah itu. Salah satu di antaranya perempuan. Payung warna merah mereka jadikan atap dari terik matahari.
Tak hanya itu. Baru masuk akses utama taman ada seorang balita sedang terlelap tidur. Kasur tipis sebagai alas. Si bocah ter-cover pohon rindang. Tak perlu payung sebagai atap. Siang kemarin, tak nampak orang lebih tua mengawasi bocah tersebut. Hanya seorang diri. Sekitar 30 menit ada di taman itu, sesekali ada yang menjadikan tanaman setinggi pinggang orang dewasa sebagai penghalang untuk buang air kecil.
Sementara trotoar sekeliling taman biasa dijadikan tempat tunggu para sopir. Mereka membangun alas duduk dengan tinggi sekitar 70 sentimeter. Di bawah pepohonan rindang. Angkutan umum seperti elf diparkir mengelilingi taman itu. Beberapa pohon di sekeliling taman, di antara tangkainya, dirakit kayu berbentuk persegi. Layaknya sangkar untuk burung.
Selain daun gugur, sampah plastik juga mendominasi. Seperti bekas air mineral dan makanan ringan. Rumput liar juga nampak semakin merambat. Pohon dan tanaman di taman masih terlihat hijau. Lumayan rimbun. Meski belum semua mengcover luas taman. Sementara untuk bangunan pembatas mulai menguning. Kotor. Termasuk besi yang memagarinya. Berkarat.
Taman ini melingkar di antara ruas jalan provinsi dan dalam kota. Arah barat ke kawasan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Dari selatan ke utara merupakan jalur Pantura. Dari Jawa Tengah arah Jakarta. Lokasinya strategis. Sering dilewati orang-orang. Khususnya pengendara. Baik angkutan pribadi atau umum. Karena persis ada di seberang Terminal Harjamukti. Namun jarang dari mereka yang menoleh. Atau bahkan sekadar singgah.
Kesan Pertama Banyak Sampah, Ada yang Terlelap Tidur Beratapkan Payung
