Okupansi Hotel Anjlok

Okupansi Hotel Anjlok
0 Komentar

Naik cuma 30 Persen, Tempat Wisata Masih Sepi
KESAMBI – Larangan mudik Idul Fitri berdampak bagi ekonomi di Kota Cirebon. Termasuk pariwisata hingga perhotelan. Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon, Wandi Sofwan mengakui, adanya larangan mudik dan penyekatan, pihaknya melakukan pemantauan di obyek wisata. Seperti di Keraton Kasepuhan, dengan melaksanakan rapid test antigen.
Wandi menjelaskan, terhitung tanggal 8 Mei 2021, kunjungan wisata menurun. Pusat perbelanjaan, mal, dan pasar, ramai. Kemudian, tanggal 15 Mei, terjadi peningkatan jumlah pengunjung, tapi tidak signifikan. Begitu juga okupansi hotel, selama bulan Mei 2021 tidak lebih dari 30 persen. “Menurun sekali. Khusus di bulan Mei ini,” ujar Wandi, kemarin.
Pihaknya menambahkan, tingkat okupansi tertinggi ada di Hotel Cordela, di angka 30 persen. Hotel Amaris 30 persen. Hotel-hotel lainnya 25-21 persen, bahkan ada yang 1 persen kenaikan pengunjungnya.
“Pelarangan mudik otomatis jasa perhotelan berkurang. Masyarakat biasanya ditinggal ART dan menginap di hotel. Tapi akhirnya gagal dilakukan dan memilih stay di rumah,” bebernya.
Pihaknya mencontohkan Hotel Grand Tryas. Dari persentasi, ada kenaikan, tapi kalau dirata-rata mengalami penurunan. Tanggal 12-13 Mei 7,69 persen, tanggal 13-15 Mei peningkatan 40 persen.
Ketua Bagian Koordinasi Umum Goa Sunyaragi, Isyanto, menuturkan, sejak hari H lebaran, pihaknya sudah membuka lokasi sejak pukul 09.00.
Seperti di tahun biasanya, kunjungan belum terlalu tinggi. Jumlahnya di tahun ini hanya berkisar 70 pengunjung. Kemudian, barulah terjadi peningkatan di H+1 yakni pengunjung berkisar 300 orang dan kembali meningkat di H+2 menjadi 400 pengunjung.
“Diberlakukannya penyekatan wilayah dan tidak adanya mudik, tentu berpengaruh pada kunjungan kami. Ditambah masih banyak masyarakat yang ragu untuk berkunjung ke objek wisata,” ungkapnya.
Di tahun 2020, Goa Sunyaragi tutup total pada momen lebaran. Sehingga, bisa dibilang, angka kunjungan ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan 2019, angka kunjungan ini masih sangat jauh. Pasalnya, di tahun 2019 misalnya, angka kunjungan keseluruhan bisa mencapai 7.000 pengunjung dengan rata-rata kunjungan 3.000 hingga 4.000 dalam satu hari.
Sejak pandemi, angka ini tentu sangat sulit dicapai. “Kami pun selalu menerapkan protokol kesehatan, dan mengantisipasi selalu jika ada penumpukan pengunjung namun hingga saat ini kunjungan masih landai dan terkendali,” tukasnya.

0 Komentar