Perbaikan kualitas SDM dan tenaga kerja terus menjadi bagian sentral peningkatan produktivitas dan daya saing Indonesia. Ditegaskannya, kajian Kementerian Keuangan dan ADB berjudul “Innovate Indonesia: Unlocking Growth through Technological Transformation” menunjukkan bahwa kemampuan adopsi teknologi dan inovasi berpotensi meningkatkan 0,55 persen pertumbuhan ekonomi per tahun selama dua dekade ke depan.
Pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan untuk menutup gap infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adopsi teknologi. “Iklim usaha yang kurang kondusif, birokrasi dan regulasi yang rumit dan belum efisien, serta high-cost economy yang menjadi penghambat investasi dan daya saing ekspor perlu diperbaiki. Pelaksanaan UU Cipta Kerja untuk kemudahan investasi dan simplifikasi regulasi harus berjalan efektif,” pungkas Sri Mulyani. (khf/fin)