KESAMBI – Puluhan pelaku usaha mikro di kawasan Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, mengukur ulang akurasi alat timbangannya di lapangan kantor kelurahan setempat, Kamis (20/5). Program tera ulang jemput bola ini digelar dalam rangka Hari Metrologi Internasional.
Ketua LPM Karyamulya, HM Yani menjelaskan, pihaknya mendapat masukan dari masyarakat yang ingin mengukur atau tera ulang alat timbangannya tapi tidak tahu mesti kemana. Karena, selama ini kegiatan tera ulang hanya diketahui berlangsung di pasar-pasar, itu pun waktunya tidak tentu.
Kemudian, pihaknya berkoordinasi dengan DPKUKM UPT Metrologi Legal, untuk bisa melayani kegiatan tera ulang jemput bola di lapangan. Kebetulan juga, momentumnya di bulan Mei ini ada Hari Metrologi Internasional.
“Alhamdulillah masyarakat antusias. Ada sekitar 30-50 pedagang yang kita targetkan ikut tera ulang ini. Mereka merasa terbantu karena tidak perlu keluar ongkos datang ke kantor UPT di Jl Wahidin,” ungkapnya.
Selain itu, antusiasme warga yang banyak mengikuti tera ulang alat timbangan ini, pihaknya juga ingin membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon dalam menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD). Karena, pelayanan tera ulang ini dikenakan retribusi dengan tarif yang disesuaikan dengan peraturan daerah (perda).
Kepala UPT Metrologi dan Legal, Heryani Saputri SH mengapresiasi inisiasi dari LPM Karyamulya ini. Karena, selama ini pihaknya baru bisa melayani pengukuran tera ulang jemput di pasar-pasar. Ke depannya, masyarakat di kelurahan lain yang ingin digelar tera ulang jemput bola di lingkungannya, bisa berkoordinasi dengan UPT untuk dilayani.
Diharapkan, semua pedagang sadar akan pentingnya metrologi. Karena, hitungan alat timbangan ini harus akurat dan jujur. Karena ada juga konsekuensi yang harus ditanggung, baik di dunia maupun di akhirat.
Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati yang meninjau kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan tera ulang jemput bola di lingkungan warga. Namun, yang lebih diapresiasi adalah kesadaran masyarakat pedagang dan pelaku UKM yang antusias untuk mentera ulang alat timbangannya, agar bisa lebih nyaman dalam berdagang.
“Ini bukti kesadaran masyarakat Kota Cirebon sudah luar biasa. Karena, di agama kita, ada kewajiban juga dalam mengakurasi timbangan. Tera ulang jemput bola di lingkungan juga dukungan untuk pelayanan ke masyarakat,” ucapnya. (azs)