SUMBER – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka segera dibuka. Rencananya, pemerintah pusat membuka Pendidikan Tatap Muka (PTM) itu di mulai Juli mendatang. Mengingat, sistem pembelajaran secara daring tak lagi efektif.
Persiapan PTM di daerah pun sudah mulai dimatangkan. Seperti yang sudah dilakukan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Ketua MKKS SMP Kabupaten Cirebon, Drs Didin Jaenudin mengatakan, untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka, hampir semua sekolah sudah menyiapkan segala sesuatunya.
“Sesuai dengan standar protokol kesehatan, artinya kami sudah siap di lapangan. Hanya kembali dengan benturan aturan, aturan izin dari masing-masing satgas covid,” ujar Didin, kemarin.
Pemerintah Kabupaten Cirebon juga, kata Didin, belum menginstruksikan atau belum mengizinkan secara resmi atau secara tertulis bahwa tatap muka di sekolah boleh diselenggarakan. “Sehingga sekarang ini ada beberapa yang sudah menyelenggarakan ada yang belum,” terang nya.
Padahal, sambung Kepala SMPN 1 Lemahabang itu, Dinas Pendidikan sendiri, sudah membuat pilot project sekolah percontohan yang akan di cobakan untuk pembelajaran tatap muka. Pada satu kecamatan ada tiga jenjang sekolah yang akan diujicobakan, yakni tingkat SD, SMP, dan PAUD.
“Ternyata kan hasil kajian rapat di kabupaten itu juga belum secara proses 100 persen diizinkan . Akhirnya di kembalikan ke satgas covid kecamatan masing-masing. Ada beberapa yang memulai itu setelah minta izin dari satgas covid kecamatan,” paparnya.
Sehingga, ketika satgas covid tingkat kecamatan belum memberikan sinyal atau belum memberikan keputusan, terpaksa sistem pembelajarannya masih dilakukan secara online atau daring.
Meski demikian, pihaknya tetap mengharapkan di tahun ajaran 2021/2022 sudah bisa kembali menyelenggarakan pembelajaran tatap muka disekolah. Karenanya, lanjut Didin, dengan adanya bentuk keseriusan dan kesiapan masing-masing sekolah dapat menggugah pihak-pihak terkait.
“Jangan sampai niat kita baik tetapi malah justru menjadi masalah. Jadi kita ingin ada win-win solution lah, kan gitu,” tegasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai yang juga Plt Kepala SMPN 1 Sumber menjelaskan, evalusasi dan monitoring, dari para pengawas juga sudah baik. Audit ditempuh. Tinggal menunggu. Ia berharap tahun ini bisa ada keputusan resmi jika pembelajaran tatap muka boleh diadakan di sekolah.