Rahardjo: Jangan Urusi Urusan Saya

0 Komentar

Minta Polemik Gerebek Syawal Dihentikan
CIREBON – Polmah (orang yang diberi kuasa) Keraton Kasepuhan, Raden Rahardjo Djali, meminta dengan tegas polemik terkait dengan pelaksanaan Gerebek Syawal yang dilakukannya beberapa waktu lalu, dihentikan. Pernyataan itu ia lontarkan pasca keberatan yang dilayangkan oleh Ratu Mawar dan Ratu Latifah, Rabu (26/5) lalu.
Rahardjo menilai bahwa Gerebek Syawal yang dilakukannya sama sekali tidak menyalahi aturan atau tradisi. Dia menegaskan bahwa selaku Polmah Kesultanan Kasepuhan yang telah diangkat oleh family keraton dan disaksikan oleh para pimpinan pesantren di Cirebon pada tanggal 9 Agustus 2020 lalu, merasa berhak untuk melaksanakan tradisi Gerebek Syawal. Terlebih, dalam hal ini, dirinya juga melakukan tradisi Gerebek Syawal untuk mewakili Keraton Kasepuhan. Bukan Keraton Kanoman.
“Jadi buat apa dipermasalahkan! Gerebek Syawal, ziarah keluarga, itu sama saja!” ungkapnya, kemarin (27/5).
Rahardjo juga meminta kepada Ratu Mawar dan Ratu Latifah dari Keraton Kanoman, untuk tak mencampuri urusannya. Dirinya juga menilai bahwa hal tersebut sangat tidak etis dilakukan. Sebab, hanya akan memperpanjang masalah saja.
“Jangan dijadikan polemik. Itu masalah, masalah kecil. Saya juga tidak mau campur tangan dengan urusan mereka,” ungkapnya.
Rahardjo mengatakan bahwa ketika diwawancarai wartawan, ia membenarkan telah menyebut ‘Gerebek Syawal’. Ia mengklaim bahwa antara Gerebek Syawal dan ziarah kubur pada intinya adalah sama.
Sementara itu, Elang Upi yang berasal dari Keratuan Singapura mengatakan, ia menyampaikan permintaan dari Rahardjo kepada Ratu Mawar, untuk berziarah bersama keluarga Keraton Kasepuhan ke makam Sunan Gunung Jati.
“Saya menyampaikan dari awal untuk ziarah bersama keluarga dan Keraton Kasepuhan. Benar apa yang dikatakan Bu Ratu mawar. Saya hanya pelaksana, orang lapangan. Saya menyampaikan ke Pak Rahardjo dan wartawan begitu. Jangan sampai ada kata ‘Gerebek Syawal’,” ujar Elang Upi, kemarin.
Ia juga tidak tahu apa yang dikatakan oleh Rahardjo ketika berada di makam Sunan Gunung Jati. Sebab, dia tidak ada di lokasi. “Saya tidak tahu. Bukannya saya takut. Saya tidak ada di makam Sunan Gunung Jati saat itu. Jadi, saya tidak tahu pasti,” tambah Elang Upi.

0 Komentar