MAJALENGKA – Pelaksanaan program vaksinasi dan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 di Kabupaten Majalengka merupakan salah satu langkah dalam memulihkan kesehatan masyarakat. Hal ini juga berdampak pada pemulihan sektor ekonomi dan kembalinya produktivitas masyarakat seperti semula.
Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd menjelaskan, Pemkab Majalengka sudah menjalankan program vaksinasi mulai 1 Februari 2021 lalu dengan menyasar berbagai kalangan masyarakat.
“Penerapan protokol kesehatan (prokes) merupakan elemen yang penting selama pandemi Covid-19 berlangsung. Prokes harus tetap diterapkan kendati program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini,” jelas Karna.
Menurutnya, jika masyarakat ingin keluar dari pandemi Covid-19 harus mengutamakan proteksi. Itulah kenapa kekebalan kelompok atau herd immunity menjadi tujuan dari program vaksinasi. Sedangkan pelaksanaan protokol kesehatan itu untuk melindungi diri dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin.
Masyarakat sudah lebih dari satu tahun menjalankan prokes selama pandemi. Harapannya, masyarakat saat ini lebih memahami pentingnya prokes sebagai cara agar tidak ada penambahaan kasus Covid-19.
“Bisa jadi masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Tapi untuk terbiasa dengan hal memang butuh proses. Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes, agar tidak terpapar virus Corona,” katanya.
Bupati berpesan kepada masyarakat agar tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk divaksinasi. Manfaatkan program vaksin jangan sampai ditunda dan ragu dengan berita-berita yang belum pasti kebenarannya.
“Jangan percaya berita hoax tentang vaksin, yang kebenarannya belum dapat dipertanggungjawabkan,” imbau Karna.
Ia menambahkan, akibat Covid-19, anggaran belanja tersedot. Hal itu dikarenakan Covid-19 yang tidak teratasi membuat perekonomian tidak bergerak. Sehingga semua pihak sebenarnya menjadi korban Covid-19. Oleh sebab itu, pemerintah sadar betul apabila masyarakat tidak dipulihkan kesehatannya, serta perilaku masyarakat tidak didisiplinkan, ekonomi menjadi sulit bergerak. “Salah satu langkahnya pemerintah berinvestasi dengan vaksinasi dan melalui 3T,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dr H Harizal Harahap menambahkan, dari kacamata ekonomi kesehatan, vaksinasi merupakan metode pencegahan yang efisien. Sebagai ilustrasi misalnya biaya vaksinasi Covid-19 seharga Rp900 ribu, maka itu bisa dicegah dari penularan penyakit. Dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan jika terkena Covid-19 yang rata-rata perawatannya memerlukan 9-10 hari.