Soal Jalan, Dinas PUPR Pasrah

Soal Jalan, Dinas PUPR Pasrah
0 Komentar

 
CIREBON – Sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon banyak berlubang dan rusak. Bahkan, ada beberapa jalan yang memiliki lubang dengan diameter cukup besar. Hal tersebut menjadi perhatian karena bisa membahayakan pengguna jalan.
Beberapa jalan di Kota Cirebon yang berlubang di antaranya Jl Ampera Raya, Jl Pramuka, Jl Sutomo, dan Jl Terusan Pemuda. Hingga saat ini belum ada perbaikan yang signifikan. Terutama pada saat musim pancaroba.
Lurah Kalijaga, Dewi mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan permohonan untuk perbaikan di Jl Pramuka kepada Dinas PUPR Kota Cirebon. Namun, dari pihak DPUPR belum bisa melakukan perbaikan. Dewi juga menambahkan, kelurahan hanya mampu membangun jalan yang masuk ke ranah RT dan RW, seperti di gang-gang.
“Saya melihat, kondisinya harus diperbaiki. Dari pihak kami sempat melaporkan, tetapi belum bisa dilanjut kembali karena itu ranahnya DPUPR. Untuk kegiatan di kelurahan, tidak bisa dilakukan sampai Desember karena terkendala anggaran. Kalau semua jalanan diperbaiki kelurahan, bayangkan saja luas Kalijaga berapa,” ujar Dewi.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Cirebon, Syaroni ATD MT menyampaikan, pihaknya mengakui bahwa ada kondisi jembatan dan jalan rusak yang belum diperbaiki. Namun, DPUPR belum bisa menyelesaikan karena berkaitan dengan kebijakan anggaran yang ada.
“Ada jembatan ambruk di Sumurwuni juga karena berkaitan belum adanya anggaran. Kami belum bisa perbaiki. Khususnya untuk dua tahun ini, anggaran dari provinsi atau pusat lebih diprioritaskan untuk penanganan Covid-19. Kalau jalan biasanya juga bisa pemeliharaan,” ujar Syahroni.
Syahroni juga menambahkan bahwa Dinas PUPR Kota Cirebon mendapat refocusing anggaran hampir Rp20 miliar untuk 2021. Pada refocusing pertama sebesar Rp11 miliar lebih, dan yang kedua Rp6 miliar. Serta tahun 2020 ada hampir Rp30 miliar. “Ada penganggaran untuk Sumurwuni tahun ini sebesar Rp2,5 miliar hilang dipangkas,” tambah Syahoni.
Ia juga berharap kepada masyarakat agar menunggu kebijakan anggaran berikutnya secara bertahap. Sebagai kepala Dinas PUPR, dirinya tidak menginginkan jalanan dan jembatan rusak dibiarkan begitu saja.
“Saya juga sering lewat ke Jl Pramuka. Sebagai masyarakat, saya juga pasti protes melihat kondisi jalan seperti itu. Tapi saya sebagai pelaksana tidak bisa berbuat apa-apa karena anggarannya tidak ada. Kalau terus dikurangi juga saya bingung. Saya harap masyarakat bisa bersabar. Instansi lain juga diharapkan bisa sama-sama membantu untuk anggaran perbaikan infrastruktur,” tutup Syahroni. (jerrell)

0 Komentar