Pegang Mana, Bola atau Covid?

Pegang Mana, Bola atau Covid?
0 Komentar

Catatan Euro 2020
Oleh: Kurniadi Pramono
MICHEL Platini, ketika bekerja sebagai steering committee Piala Dunia Korsel-Jepang 2002, mengeluh keras di hadapan wartawan, “Saya berharap Piala Dunia tidak lagi dilaksanakan di dua negara. Korsel-Jepang ini untuk yang pertama dan terakhir. Sungguh merepotkan!”. Begitu kata kapten Les Bleus yang memberikan upeti trofi Euro 1984 kepada rakyat Prancis itu, memprotes keras prosedur pos imigrasi di bandara Korsel dan Jepang, manakala ia harus pergi-pulang lebih dari 10 kali dalam sepekan saat berlangsungnya World Cup.
Mungkin Platini lupa, dua tahun sebelumnya, Euro 2000 dihelat di dua negara, Belanda dan Belgia. Dan enam tahun kemudian, 2008 dan 2012, Polandia-Ukraina dan Austria-Swiss, tuan rumah kembar untuk Euro. Lidah memang tidaklah bertulang, Platini pulalah salah satu gentleman yang mengusulkan putaran final Euro 2020 ditetapkan sebagai kompetisi “edan” yang melibatkan 13 negara Eropa sebagai tuan rumah.
Sekarang Platini sudah back to home akibat kasus korupsi, yang menjeratnya tatkala duduk sebagai turut terpidana bersama Joseph Blatter dalam kasus penentuan tuan rumah Piala Dunia Qatar 2022. Namun, gagasan Platini tidak sirna. Euro 2020 dilaksanakan dengan tuan rumah keroyokan, 11 negara, koreksi dua negara yang mundur atau dimundurkan karena dianggap tak bisa memberikan perlawanan atas tekanan pandemi Covid-19.
Sudahlah jelas, kerepotan seperti yang dikeluhkan Platini tahun 2002 silam, pasti akan menjadi cerita baru lagi di tahun 2021 ini. Ribuan atau bahkan mungkin puluhan ribu orang dalam waktu bersamaan akan hilir-mudik, membuat peta migrasi yang bergerak cepat di rute 11 kota di 11 negara. Dan coba saja dibayangkan, seperti apa ruwetnya prosedur migrasi pada masa pandemi seperti sekarang. Setiap orang harus merelakan lubang hidungnya dikilik dan dicolok berkali-kali sebelum masuk dan keluar negara penyelenggara.
Masih soal pandemi, penundaan satu tahun putaran final Euro, tidaklah mengubah tajuk kompetisi. Tidak ada yang namanya Euro 2021, kompetisi tetap dijual dengan nama Euro 2020 dengan logo, maskot dan sistem yang sama. Hanya saja pelaksanaannya menjadi tahun 2021. Menjadi usangkah kompetisi ini? Tentulah tidak! Apapun judulnya, publik sepak bola di seluruh dunia sepakat untuk menerima Euro 2020 tanpa syarat.

0 Komentar