Wakil Walikota Membantah

0 Komentar

Sudah Sepakat, Dana Kerohiman Tidak Ada Masalah
LEMAHWUNGKUK – Belum selesainya pengerukan lumpur yang diduga terhambat karena nelayan minta dana kerohiman, dibantah Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati. Menurutnya, kabar berlarut-larutnya pengerukan lumpur Sungai Sukalila bukan karena nelayan meminta dana kerohiman.
Bahkan belum lama ini, kata Eti, pihaknya sudah rapat dengan keluraan dengan Pemerintah Kecamatan Lemahwungkuk. Rapat tersebut membahas pengerukan. “Jadi, sudah tidak ada persoalan lagi. Sudah selesai saat pertemuan antara kelurahan dan kecamatan,” tegasnya, kemarin.
Eti menegaskan, dana kerohiman sudah beres semua dan tidak ada persoalan lagi. Sehingga, tidak ada kabar dana kerohiman belum beres. Bahkan, fokus saat ini, masih kata Eti, sisa lumpur bisa segera dikeruk oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung. “BBWS siap melakukan pengerukan,” tambahnya.
Bahkan saat rapat beberapa waktu lalu sudah disepakati persiapan pengerjaan proyek. Termasuk di dalamnya pengerukan lumpur yang tersisa. Karenanya, saat ini tinggal menunggu BBWS kapan akan melakukan pengerukan. Karena, sampai kemarin belum ada kabar kapan dimulai pengerukannya.
Camat Lemahwungkuk, Adam Walessa SSTP saat dikonfirmasi Radar Cirebon mengaku, persoalan pengerukan wilayah Panjunan sudah tidak ada masalah. Kalaupun ada, itusudah diselesaikan sekitar dua pekan lalu. “Sudah beres dan tidak ada persoalan lagi,” kata Adam.
Berdasarkan informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, rencananya, pengerukan lumpur dimulai pekan depan. Bahkan dirinya baru saja koordinasi dengan kecamatan dan Kejaksaan tentang teknis pembuangan lumpur. Karena, rencananya, kendaraan dari DPUPR akan membuang lumpur ke wilayah Kelurahan Kesenden. Termasuk menentukan titik pembuangannya.
“DPUPR akan mengangkut lumpur ke Kelurahan Kesenden. Dinas LH akan membuang lumpur ke TPA Kopiluhur,” pungkasnya.
Sebelumnya, beredar kabar ada beberapa nelayan yang minta dana kerohiman untuk tambatan perahu. Nelayan masih mempertanyakan anggaran untuk tambatan itu. Tambatan nelayan kabarnya tidak mau dibongkar kalau belum menerima dana kerohiman. (abd)

0 Komentar