CIREBON – Geger. Bom aktif jenis mortir ditemukan oleh seorang petani asal Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol bernama Suwarta (60). Tidak tanggung-tanggung jumlahnya 5 buah. Berukuran lebih dari 50 mm. Ditemukan di sekitar bukit areal PT Indocement, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.
Awalnya, Suwarta sedang mencari kayu bakar di sekitar lokasi, pada Kamis siang (10/6) sekitar pukul 13.00 WIB. Tanpa sengaja, ia melihat benda yang dikira besi tua tergeletak di kebun pisang dekat bekas galian beko.
Suwarta kemudian mendekatinya. Saat diangkat besi itu cukup berat. Suwarta berpikir mengambil besi tersebut untuk dijual ke tukang rongsok. Lumayan, bisa jadi uang.
Sore harinya, sekitar pukul 18.45, Suwarta menceritakan penemuan besi tua itu ke Kadili, yang merupakan aparat desa setempat. “Habis Magrib, Suwarta cerita sama saya. Katanya, dapat besi seperti jantung pisang, ukurannya besar dan berat. Saya lihat, kok mirip bom zaman dulu. Saya curiga ini bom. Jadi saya foto. Saya kirim fotonya ke Babinsa, tanya apakah ini bom atau bukan,” kata Kadili saat ditemui Radar Cirebon.
Babinsa kemudian memerintahkan Kadili untuk menunggu dan mengamankan barang tersebut. Kadili kemudian membawa 5 buah bom mortir itu ke Balai Desa Cikeusal. Setelah barang tersebut dibawa ke balai desa, Kadili juga melaporkan kepada kuwu Desa Cikeusal terkait penemuan itu.
Barang tersebut memang bom. Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan aparat desa kemudian memasang police line di di kantor Desa Cikeusal. Kuwu Desa Cikeusal, Dedi Karsono juga ikut berjaga di kantornya untuk memastikan barang berbahaya tersebut aman.
“Sampai barang itu diserahkan, kita jaga dari Kamis sore sampai Jumat siang (11/6). Setelah yang berwenang datang, ya kita serahkan semua. Kejadian penemuan mortir ini pertama kali di Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol,” akunya.
Di tempat yang sama, Plt Kapolsek Gempol AKP Soemedi menyampaikan, setelah mendapatkan informasi adanya penemuan bom pihaknya langsung ke lokasi kejadian. Lalu menghubungi Detasemen Peralatan/Perlengkapan Kodim 063 Kabupaten Cirebon untuk memastikan barang tersebut.
“Ada 5 butir yang masih aktif. Yakni, satu bom meriam kal 76 mm. Satu buah bom meriam berukuran 57 mm, mortir isyarat 50 mm, dan dua mortir 5 PE tajam,” tandasnya.