WAKIL Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati berkunjung ke Gedung British American Tobacco (BAT) kemarin. Bersama mantan Menteri Perdagangan Drs Enggartiasto Lukita. Punya usut, Pemkot Cirebon sedang melakukan lobi-lobi. Agar eks bangunan bersejarah itu bisa dibuka untuk umum.
Gedung di Jl Pasuketan, Kota Cirebon, itu milik swasta. Perorangan. Tapi hingga sekarang belum diketahui nama pemilik pasti bangunan tersebut. Untuk bisa berkunjung ke dalam, bukan hal mudah. Bahkan bagi seorang peliput berita seperti wartawan. Tak pernah dapat izin.
Kemarin, Eti Herawati menceritakan pengalaman melongok gedung eks pabrik rokok itu. “Di lantai 2, spot foto asik banget. Bagus banget. Keren. Kesan zaman kolonial masih terasa hingga sekarang,” ujar Eti kepada Radar Cirebon saat dihubungi melalui telepon seluler kemarin.
Kunjungan Eti bersama Enggartiasto menimbulkan tanya. Apalagi, politikus pria kelahiran Cirebon 70 tahun lalu itu merupakan seorang pengusaha. Sukses. Membawahi beberapa perusahaan. Eti sendiri irit bicara ketika ditanya proyeksi ke depan BAT. “Minimal dimanfaatkan lah ya,” katanya, datar.
Alasan dia karena BAT bukan milik pemkot. Tapi milik perorangan. Yang bisa dilakukan hanya mendorong. Melakukan lobi-lobi. “Mendorong pemilik dan pihak ketiga (pengelola, red) silakan mau ngapain. Akan ada kerja sama perorangan dengan pengelola. Kita sih (pemkot, red) yang penting itu dijadikan salah satu tujuan,” tukasnya.
Apakah itu artinya nanti pengunjung bisa berwisata hingga ke dalam? Ya. Eti membenarkan sedikit bocaran tersebut. Tapi enggan bicara panjang lebar. “Mungkin salah satunya ada replika peninggalan sejarah. Begitu-begitu lah ya,” singkat dia.
Sampai sekarang BAT masih menjadi magnet bagi warga Kota Cirebon. Juga sekitarnya. Tiap sore nyaris selalu ramai. Tak boleh berkunjung hingga ke dalam, mayoritas anak muda itu cukup berfoto dari luar. Menjadikan gedung cat putih arsitektur Belanda itu sebagai latar belakang foto mereka.
Hingga sekarang BAT masih dijaga oleh petugas keamanan. Juga rutin dilakukan bersih-bersih. Bahkan pada akhir tahun kemarin, gedung itu telah dicat ulang. Di depan gedung BAT, banyak berjajar pedagang kaki lima.