“Dari 67 ribu petani, 32 ribu petani sudah masuk e-RDKK. Yang masuk e-RDKK saja jatah pupuk subisidinya belum semua dicairkan, apalagi musim tanam satu (MT 1) tahun 2021 sudah berjalan dari bulan Oktober tahun 2020 lalu, sekarang sudah masuk musim tanam dua (MT2). Pengennya kami sih jumlah 67 ribu petani ini dapat pupuk subsidi semua, karena kasihan,” katanya.
Sementara itu, salah seorang petani, Ucu mengaku kecewa sebab pihaknya tak masuk kedalam data e-RDKK.
“Saya tidak masuk e-RDKK padahal sebelumnya masuk. Meski saya buruh garap sawah desa, tapikan kalau dapat pupuk subsidi sangat membantu,” ucapnya. (via)