CIREBON – Kebakaran terjadi di musala milik Faizah (41) yang berlokasi di RT 02 RW 02, Desa Pegagan Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (19/6) sekitar pukul 13.36. Diduga kebakaran itu berasal dari aktivitas pembakaran sampah yang dilakukan oleh oknum warga.
Kebakaran itu diketahui pertama oleh warga setempat bernama Wartono. Ia melihat adanya kepulan asap hitam di dalam musala. Penasaran, lalu mendekati asal asap. Ternyata ada api yang sudah merembet ke bagian bangunan sebelah utara.
Wartono kemudian meminta bantuan masyarakat dan menelepon Pemadam Kebakaran Pos Jaga Weru. Sambil menunggu petugas datang, dibantu warga lainnya mencoba memadamkan api dengan alat seadanya. Namun api semakin membesar dan terus merembet ke kayu lainnya karena tiupan angin.
“Keterangan saksi, api berasal dari bangun sebelah utara yang terdapat tumpukan kayu yang lapuk. Diduga berasal dari bakaran sampah yang ditinggalkan. Kemudian apinya tertiup angin dan merembet ke kayu lapuk dan bangunan,” kata Kadis Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon, Abdullah Subandi melalui Kasi Tanggap Darurat, Eno Sujana.
Eno mengungkapkan, pihaknya mendapat laporan kebakaran dari Pos jaga Weru lalu berkordinasi dengan Pos Jaga Gunungjati untuk menerjunkan armada ke TKP. “Dua armada kita terjunkan, dari Pos Jaga Weru dan Gunungjati,” katanya.
Dalam perjalanan menuju ke lokasi, petugas harus bersabar. Pasalnya, akses jalan menuju ke lokasi sangat sempit. Terlebih lagi banyak masyarakat yang berkerumun melihat kebakaran. Sehingga, petugas sampai di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB.
“Sekitar pukul 14.30 api dapat dikendalikan dan dilakukan pendinginan. Tidak ada korban dalam kejadian ini. Yang terbakar material kayu dan bahan lainya ada di sekitar musala. Diperkirakan kerugian sekitar Rp25 juta,” kata Eno. (cep)