CIREBON – Keberadaan perpustakaan sangat penting. Tidak hanya untuk tempat membaca buku. Perpustakaan bisa meningkatkan SDM. Namun, dalam masa pandemi, perpustakaan mengalami dampak yang cukup signifikan.
Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusrip) Kota Cirebon, Jaja Sulaeman, Perpustakaan 400 yang ada di Kantor Dispusrip sempat tutup pada tahun 2020. Hingga akhirnya dibuka kembali tahun 2021.
“Kita mulai buka tahun 2021, tetapi tentunya menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Kita buka secara online dan offline,” ujar Jaja.
Kondisi saat ini, masyarakat masih belum antusias. Sehingga, mengakibatkan turunnya kunjungan ke Perpustakaan 400. Sementara itu, pembatasan juga dibelakukan terhadap waktu kunjungan. Dari yang biasanya hingga hari Minggu buka, sekarang hanya Senin hingga Jumat, pukul 15.00.
Menyiasati kurangnya pengunjung, Dispusrip juga sudah membuat portal online untuk memudahkan para pembaca membuat kartu anggota, hingga membaca buku elektronik.
“Kita sudah sosialisasikan. Ada banyak kelebihan yang diberikan. Hingga bisa membuat kartu anggota untuk pinjam buku dan membaca buku secara online. Mereka juga bisa daftar untuk baca langsung di Perpustakaan 400. Ini terhubung dengan Laman Perpusnas,” ujar Jaja.
Hingga saat ini, Dispusrip belum bisa menambah koleksi buku yang dimiliki akibat recofusing anggaran. “Total buku yang kita miliki ada 28.000 judul, dengan 42.000 eksemplar untuk yang bentuk fisik. Untuk yang berbentuk E-Book 1.075 judul dengan 7.614 eksemplar. Kita belum bisa tambah lagi karena dana,” tambah Jaja.
Untuk bantuan dari Perpusnas dan Provinsi Jabar, belum didapat sejak awal pandemi akibat anggaran yang dialihkan. “Belum ada bantuan dari Perpusnas dan provinsi sejak 2020. Kita hanya ada anggaran pemeliharaan saja,” tandas Jaja.
Jaja berharap agar pemerintah bisa membantu dalam upaya peningkatan minat baca masyarakat. Dikarenakan membaca dapat meningkatkan kualitas SDM. (jerrell)