“Sebagai pengurus RW, kami hanya menyampaikan apa yang memang menjadi keluhan dan aspirasi warga. Kami juga tidak mau dibohongi lagi. Karena sebelumnya ada yang pernah membangun kandang di pemukiman. Bilangnya akan dikelola secara modern, sehingga tidak menimbulkan bau. Tapi pada kenyataanya tetap saja bau,” tandasnya.
Di sisi lain, kesabaran warga atas keberadaan lokasi tersebut juga telah sampai pada puncaknya. Tokoh pemuda Surapandan, Aad Adsari mengatakan, jika masalah tersebut belum dapat diselesaikan, maka bukan tidak mungkin warga akan melakukan unjuk rasa menolak keberadaan kandang tersebut.
“Kami berharap bahwa keluhan warga ini ditanggapi serius oleh pemerintah. Jangan sampai kesabaran warga habis. Sehingga melakukan hal hal yang tidak diharapkan,” tegasnya. (awr)