April 2020, Soenoto bicara blak-blakan soal lockdown untuk menekan laju Covid-19. Pengusaha Cirebon itu mengatakan butuh waktu 15 hari. Lockdown seluruh Indonesia. Kini, suara itu kembali digelorakan Soenoto. Lewat dialog pagi pada salah satu stasiun televisi nasional.
===================SOENOTO mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan lockdown atau menutup semua kegiatan selama 15 hari berurut-turut sesuai dengan masa inkubasi virus Covid-19. Pernyataan tersebut didasari kepada kesadaran kepada pemerintah yang sedang mencari solusi untuk menyeimbangkan antara ekonomi dan pandemi Covid-19.
“Saya melihat data-data yang ada, kondisinya sudah darurat. Kalau seandainya kedaruratan ini tidak selesai, dikhawatirkan bisa menggangu NKRI,” ujar Soenoto dalam video yang menyebar secara luas melalui pesan WhatsApp, kemarin.
Soenoto mengatakan sejak awal April 2020 ia usulkan lockdown total. Soenoto memberikan contoh bahwa menghadapi air bah tidak bisa diselesaikan hanya dengan gundukan-gundukan batu. Ataupun menerapkan pembatasan secara parsial.
“Kita harus total. Saya kasih contoh pendekatannya, jumlah desa kita 75.000 desa. Rata-rata per desa itu penduduknya 4.000. Kalau yang miskin itu 10%, ada 400 jiwa, dibagi 4 jiwa berarti cuma 100 KK. Prajurit kita itu ada 467 ribu, jadi setiap prajurit membagikan bantuan hanya kepada 16 rumah,” terang Soenoto.
“Dan telah saya hitung kalau setiap jiwa dikasi bantuan Rp50 ribu per hari kali jumlah orang miskin, itu hanya Rp23,3 triliun. Itu kalau 15 hari. Dan belanja negara juga dengan lockdown 15 hari kan berkurang. Kecuali pengeluaran tetap. Jadi gak perlu sekarang ngomong hak asasi, hari ini kita ngomognya adalah kewajiban asasi, yaitu kewajiban menyelamatkan saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air,” terang Soenoto.
Dialog pagi itu, mengingatkan kembali Radar Cirebon saat proses wawancara April 2020 lalu. Saat itu Soenoto mengatakan Covid-19 bisa diatasi dalam 15 hari. Melalui pendekatan kuantitatif. Ditambah 7 ilmu penyeimbang. Cara ini telah diajukan ke Presiden Jokowi. Mudah dipahami dan masuk akal.
Quantitative Approach for Covid-19 Solution pertama diinisiasi oleh Soenoto. Pengusaha Cirebon ini mengatakan ada 2 pendekatan atau solusi dalam mengatasi segala sesuatu. Termasuk menangani Covid-19. Yaitu pendekatan yang bersifat angka (kuantitatif) dan tidak (kualitatif). Dan yang akan dibahas adalah kuantitatif.