“Mulai tanggal 3 sampai 20 Juli 2021 diberlakukan PPKM Darurat. Dalam kebijakan ini tentunya mengandung risiko, bahwa setiap kegiatan masyarakat harus dibatasi dengan ketat dan pertemuan atau perkumpulan dilarang,” tegas Karna melalui pesan singkat, Kamis (1/7).
Karna menegaskan PPKM berdampak pada objek objek dan ruang publik ditutup, wisata dan seni budaya ditutup, hajatan ditiadakan, mobilitas masyarakat di perbatasan dibatasi, dan pasar pasar dibatasi.
PPKM darurat berkonsekuensi pula terhadap pembatasan dan penutupan ruang dan kegiatan masyarakat, termasuk kegiatan ibadah, disamping terus berupaya memperketat protokol kesehatan (prokes).
“Saya mengajak kepada semua pihak dan seluruh warga Majalengka untuk memiliki perasaan dan tanggung jawab bersama dalam menghadapi ganasnya Covid-19,” ajaknya.
Ia menambahkan, tertular atau menularkan adalah dua hal jika masing-masing diri lengah dan lemah. Bupati berharap dengan upaya PPKM darurat selama kurun waktu hampir tiga pekan ini, pergerakan ekstrem Covid-19 di Majalengka khususnya dapat bisa ditekan. (ono)