Dofiri menyatakan, selain vaksinasi, upaya lain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah melalui penerapan protokol kesehatan. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan mencegah kerumunan.
Hal tersebut ditambah dengan penerapan 3T berupa testing, tracing dan treatment. Saat ada warga yang terpapar Covid-19, maka harus seera dilacak kontak eratnya untuk dilakukan pengetesan.
Jika hasilnya positif, maka penanganan harus dilakukan dengan segera agar cepat sembuh dan tidak menularkan kepada orang lain.
Dofiri mengakui, stok vaksin saat ini memang agak sedikit mengalami kekurangan. Namun, pemerintah pusat sudah menjanjikan stok vaksin akan banyak dan mencukupi jumlahnya mulai awal September mendatang. “Jadi yang harus kita siapkan sekarang adalah infrastrukturnya dan vaksinatornya,” ujar Dofiri.
Ditambahkannya, ada sekitar 37 juta warga di Jabar yang masih menjadi target vaksinasi Covid-19. Untuk mencapai herd immunity pada akhir tahun. Maka setidaknya ada 400 ribu orang yang harus disuntik setiap harinya.
Pengasuh Ponpes Tahfizul Quran Darul Falah, KH Syaerozi Bilal menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Jabar. Ucapan terima kasih juga disampaikan bupati dan wakil bupati Indramayu atas kepercayaan yang telah diberika sebagai tempat pencanangan program vaksinasi masal dan kegiatan baksos. “Alhamdulillah sekitar 2.300 lebih santri dan warga sekitar sudah divaksin,” jelas kiiai kharismastik ini. (dun)