“Karena teorinya itu melindungi, meskipun hanya 50 persen. Tapi 50 persen terlindungi itu lebih baik. Kita habiskan daripada jadi stok. Dua minggu tiga minggu bahkan 1 bulan stok di cold change provinsi dan kabupaten/kota. Perintah saya saat ini tetap, segera habiskan vaksin. Saya senang. Di sini akan habis dua hari lagi, tiga hari lagi,” jelasnya.
Jokowi juga sempat menyinggung ekonomi Jawa Barat yang dinilai bagus karena tumbuh menjadi 6,13 persen pada Q2 di tahun 2021 ini. Jokowi juga berharap pada Q3 turunnya ekonomi tidak terlalu dalam, apalagi adanya ekspor dan investasi yang meningkat di Jawa Barat pada bulan Agustus 2021.
Jokowi lantas menyentil Provinsi Jawa Barat yang baru bisa menyerap atau merealisasikan APBD sekitar 45 persen dari 100 persen. Misal saja yang paling rendah terjadi di Kabupaten Bandung Barat sekitar 28 persen. Selain itu, uang APBD yang ada di bank juga menjadi sorotan. Karena total tersimpan Rp6,4triliun dengan Rp1,9 triliun masih disimpan oleh Kota Cimahi.
“Detail kalau saya suruh nunjukin satu-satu, semua data ada semuanya. Perintahkan pada dinas-dinas agar segera realisasikan anggaran dan kegiatannya. Serapan anggarannya percepat karena pengaruh pertumbuhan ekonomi pentingnya di Q3, syukur ada tambahan bansos UMKM, yang tidak dapat bansos nasional. Itu lebih bagus akan meningkatkan ekonomi nasional. Bantuan dari nasional sudah terlalu banyak. Ini bantalan ekonomi yang tidak semua negara lakukan,” tegasnya.
Presiden juga memintapPemda bisa mengatur ritmenya terkait dengan pembukaan tempat wisata. Apalagi saat ini sudah banyak daerah yang Level 3 dan bisa jadi pada minggu depan turun ke Level 2. “Saya hanya ingin mengingatkan hati-hati. Jangan senang dulu. Jangan memberitahu masyarakat hal-hal yang menyenangkan dulu. Segera dihabiskan kasusnya sampai no,” tegas Presiden.
Sementara itu, Gubernur Ridwan Kamil mengungkapkan sejumlah pencapaian Jawa Barat dalam penanganan pandemi Covid-19. Ia menyebut tingkat keterisian rumah sakit alias BOR di Jawa Barat saat ini berada di angka 16,9 persen. Sebelumnya, pada Juli 2021, BOR di Jawa Barat mencapai puncaknya di angka 91 persen. “Sekarang turunnya sangat jauh, dan itu sangat kami syukuri,” kata Ridwan Kamil.