“Ya kalau saya ngomong dengan teman, apa salahnya?. Coba tanyakan kepada yang punya kuasa,” kata Nuzul, disambung ungkapan Atang bahwa faktanya chat WA tersebut sudah menyebar dan memang kegiatan Presiden Jokowi berpindah. Atang pun mengatakan dirinya akan melakukan aksi demonstrasi ke gedung DPRD terkait hal tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ketua BK DPRD dr H Toto Taufikurohman Kosim mencoba meredam ketegangan. Ia mengatakan, Atang saat datang ke ruang Ketua DPRD seharusnya menerapkan adat ketimuran, jangan sampai langsung membawa emosi.
“Punten, jangan langsung emosi ya. Harus dengan adat ketimuran. Redakan dulu emosinya. Atang ke sini ada persoalan tentang WA, mangga itu mah urusan Pak Atang dengan Pak Ketua. Ini lembaga DPRD,” tutur dr Toto dengan perkataan lemah lembut.
“Kita juga harus bisa menghormati. Pak Zul (sapaan akrab Nuzul Rachdy) di sini kebetulan seorang ketua dan memang dia bapaknya rakyat. Pak Dede Ismail bapaknya rakyat, Pak Ujang Kosasih bapaknya rakyat. Kalau kayak gini kan jadi kurang baik, terdengar dan sebagainya,” imbuhnya.
Atang kembali membacakan isi chat WA tersebut. Atang mengaku keberatan dengan isi chat tersebut karena menyebut persoalan mazhab. Perdebatan sengit lagi-lagi terjadi antara keduanya. “Ente kena Undang-Undang ITE. Lebih kita saling lapor, tidak perlu ribut. Yang sopan lah. Ente dapat WA dari mana,” tanya Nuzul, yang langsung dijawab oleh Atang WA tersebut sudah banyak tersebar di berbagai aktivis.
Kalau Nuzul melaporkannya, Atang pun mempersilakan dirinya dilaporkan kepada pihak kepolisian. Sebab ia pun tidak akan tinggal diam. Atang menanyakan keinginan Nuzul seperti apa dan Nuzul pun menyebut bahwa Atang malah menantang dirinya.
“Silahkan laporkan saya ke pihak kepolisian, nanti di sana terunut, sumbernya dari mana,” ucap Atang, lalu ditimpal Nuzul yang menyebut yang punya ruangan tersebut keberatan dengan adanya Atang. Namun Atang mengatakan ruangan tersebut milik rakyat, sehingga dirinya juga berhak masuk.
Atang kemudian pergi meninggalkan ruangan Ketua DPRD setelah diamankan sekuriti. Ketua DPRD pun sesaat kemudian meninggalkan gedung Dewan bersama H Dede Ismail.