Coba-coba Belajar di Kelas

Coba-coba Belajar di Kelas
0 Komentar

Dia mengatakan kenaikan sekitar 50 persen. “Mungkin seiring dibukanya sekolah nanti secara bertahap akan berpengaruh terhadap kebutuhan seragam bagi para pelajar. Sehingga kita mengharapkan yang terbaik dan tetap optimis,” tambah Lily.
Di tempat lain, toko buku mulai diserbu oleh para orang tua dan pelajar. Rata-rata mereka membeli peralatan dan perlengkapan untuk kegiatan belajar mengajar. Seperti buku tulis, pensil, pulpen, tip ex, sampul buku, tempat pensil, dan perlengkapan lainnya. Tentunya hal ini menjadi angin segar juga untuk toko buku di Kota Cirebon.
Misalnya saja di Toko Buku AA, para pelajar mulai memadati toko buku tersebut hingga membuat antren di kasir saat ingin membayar. Parkiran juga tampak lumayan padat dibandingkan biasanya. Namun, pihak Toko Buku AA tidak ingin memberikan tanggapan pada hari itu, akibat kepadatan yang masih tinggi.
Toko sepatu dan tas juga menjadi sasaran. Seperti yang ada di Jalan Jagasatru dan juga Jalan Drajat, terlihat orang tua mencari tas yang sesuai dengan anak-anaknya serta mencari sepatu dengan nomor yang sesuai.
“Kebetulan kan anak saya duduk di kelas 2 SD, sebelumnya dari awal sudah PTM, jadi tidak beli baju dan peralatan lainnya saat itu. Jadi baru sekarang beli baju sampai sepatu. Semuanya. Memang repot, tapi agar anak bisa kembali sekolah lagi dengan normal tidak apa-apa,” ujar Novi, salah seorang warga yang sedang berburu sepatu di salah satu toko.
Senada dengan Novi, Puspita juga mengungkapkan bahwa dirinya sengaja mengunjungi toko sepatu tersebut lantaran kebutuhan menjelang PTM.  “Anak sih antusias banget, makanya sengaja saya carikan sepatu yang cocok. Tadi sudah beli baju yang sesuai. Satu setelan. Sekarang cari sepatu. Senang sekali anak-anak bisa kembali bersekolah,” kata Puspita.
Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat sosialisasi dan penjelasan teknis kepada seluruh pihak yang ada dalam penyelenggaraan pendidikan. Yakni tingkat TK, SD, SMP, SMA, termasuk madrasah.
Sekda mengatakan pihaknya memberikan saran untuk PTM Terbatas secara bertahap. “Kebangkitan pembukaan PTM itu dampaknya luar biasa. Makanya tetap hati-hati. Kami usulkan kapasitasnya memang untuk 25 persen dulu. Kita lihat selama seminggu sambil mempersiapkan sarana-prasarana, manajemen, SOP, dan tenaganya selama satu minggu. Lihat seminggu baik, kita berikan sebanyak 50 persen. Selama dua bulan baik, kita bisa izinkan 100 persen dengan catatan kasus nol,” tandas Agus.

0 Komentar