Melepas Rindu Kala PTM

Melepas Rindu Kala PTM
0 Komentar

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Cirebon resmi digelar kemarin (6/9). Sedikitnya 136 sekolah dari semua jenjang, negeri maupun swasta, menggelar PTM Terbatas. PTM ini seakan menjawab kerinduan yang selama ini tertahan 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19. Orang tua, siswa, dan para guru tampak antusias.=====================KEPALA  SMPN 11 Kota Cirebon Kamid SPd MM mengatakan pelaksanaan PTM Terbatas disambut antusias oleh orang tua siswa. Berdasarkan survei yang dilakukan secara internal, 97 persen orang tua siswa menyetujui PTM Terbatas.
“Jadi PTM Terbatas ini ibaratnya seperti melepas rindu antara siswa dan guru. Setelah satu tahun lebih sekolah dilaksanakan dari rumah. Selain itu, kami sering sekali ditanya oleh orang tua, kapan PTM dimulai. Nah hari ini kita mulai,” ungkap Kamid kepada Radar Cirebon, kemarin.
Di SMPN 11 sendiri sejak pukul 06.30 guru dan staf sudah disibukkan dengan mengatur kedatangan siswa. Mereka memastikan setiap siswa yang datang memakai masker sesuai dengan standar. Tak jauh dari gerbang sekolah, ada bilik disinfektan. Saat datang, siswa harus melewati bilik tersebut. Diukur suhu tubuhnya. Kalau aman, siswa diperbolehkan masuk ke lingkungan sekolah untuk ikuti PTM.
Di dalam kelas, yang biasanya satu meja diisi dua orang, siswa hanya diperbolehkan duduk satu meja satu orang saja. “Berhubung di SMPN 11 sedang ada renovasi, jadi kami hanya bisa menyediakan 10 rombel saja. Dan untuk hari pertama, untuk siswa kelas IX. Setiap kelas hanya diikuti 20 siswa atau 50 persen dari kapasitas,” ungkap Sasongko Widiarso, Wakasek SMPN 11 Bidang Kesiswaan.
Bukan itu saja, jam pelajaran pun dibatasi. Misalnya setiap mata pelajaran per satu jamnya dihitung 45 menit, maka selama PTM terbatas hanya 20 menit saja dengan tanpa jam istirahat. Selain itu, pihaknya memberlakukan 2 shift untuk masing masing kelas.
Shift pertama pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB. Shift kedua berlangsung pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00. “Jadi setalah shift pertama selesai, kami langsung lakukan penyemprotan disinfektan. Untuk penerapan protokol kesehatan, kami memang sangat memperhatikan itu. Tidak boleh lengah,” ungkapnya.

0 Komentar