“Diawali dengan tadarus, setelah itu jam 9 dengan pembelajaran yang terjadwal yakni 3 mapel. Pada jam pulang akan adakan salat berjamaah khusus untuk kelas 12 saja. Saya kira cukup. Pulangnya juga dijadwal agar tidak ada kerumunan. Sudah diinformasikan juga kepada orang tua agar tidak menunggu di depan terlalu lama,” tambahnya.
Selaku Plt Kepala SMAN 2 Kota Cirebon, Nendi juga mengungkapkan pada hari pertama pihaknya melakukan PTM Terbatas untuk 50 persen dari kelas X absen 1-18, sementara 50 persen kelas X dari absen 19-36, kelas XI, dan kelas XII belajar secara online melalui pembelajaran jarak jauh yang sudah disiapkan oleh masing-masing guru.
“Tidak ada kendala, karena jumlahnya lebih sedikit hanya 16,5 persen yang hadir. Semua lancar sampai akhir pembelajaran. Tapi tidak diakhiri dengan salat berjamaah. Karena selesai jam 11 sesuai dengan jadwal yang ditentukan,” jelas Nendi.
Sementara itu, antusiasme orang tua dan siswa dalam menyambut uji coba PTM Terbatas terlihat ketika mereka datang ke sekolah. Bahkan para orang tua rela ke sekolah hingga menunggu jam pulang sekolah. Akibatnya, sepeda motor hingga mobil tampak memadati jalan sekitar sekolah.
Salah satu orang tua siswa, Lina, mengungkapkan perasaan senang ketika anaknya bisa kembali belajar di sekolah. Oleh karena itu, dia dengan semangat mengantarkan anaknya ke skeolah dan tidak beranjak hingga jam pelajaran berakhir. “Tidak apa-apa macet-macetan juga demi mengantarkan anak ke sekolah,” katanya.
Sejak dari pagi, Lina sudah menyiapkan seragam hingga sarapan dan bekal untuk dibawa sang buah hati ke sekolah. Tidak lupa juga buku-buku pelajaran dan tugas-tugas yang harus dikerjakan. “Sebelum berangkat saya siapkan sarapan, masker dan face shiled juga disiapkan. Karena di sekolah juga harus menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Harapan untuk sekolah sukses menggelar uji coba tatap muka juga diungkapkan Lina. Apalagi besar harapannya untuk sekolah bisa meningkatkan jam belajar ataupun jumlah siswanya. Sehingga bisa kembali berjalan dengan normal.
Sementara orang tua siswa lainnya, Karyadi, mengatakan dia sengaja mengantar dan menemani anaknya PTM. Dia ingin melihat buah hatinya kembali bertemu dengan teman-temannya. “Kan PTM sudah lama sekali. Jadi saya memang sengaja sempatkan menemani anak. Apalagi ini pertama kalinya setelah sekian lama menunggu,” kata Karyadi. (awr/jrl)