WAKIL Walikota Eti Herawati memantau sejumlah sekolah saat PTM Terbatas kemarin. Di antaranya di kompleks SD Negeri Kramat, SD Negeri Kebon Melati, dan SD Negeri Kesenden.
Pada kesempatan itu Eti mengungkapkan bahwa dirinya senang karena pelaksanaan prokes di setiap sekolah yang dikunjungi dilakukan dengan ketat. Dia pun meminta agar kepatuhan terhadap prokes tetap dilakukan setiap pembelajaran di sekolah.
“Saya lihat tadi semua berjalan lancar. Apalagi hampir lebih dari satu tahun anak-anak tidak belajar di sekolah. Saya lihat mereka bahagia bisa belajar di kelas kembali dengan prokes. Dan jangan hanya di hari pertama saja, hari-hari berikutnya harus tetap dengan prokes ketat. Sehingga PTM tidak menjadi tempat baru penyebaran Covid-19,”pesan Eti.
Ia melanjutkan, PTM tidak dibuka secara langsung, tapi dengan mekanisme tertentu yang disesuaikan dengan kondisi saat pandemi dan ketetapan dari pemerintah pusat. “Kita buka keran PTM ini secara pelan-pelan. Dibagi shift, minimal seminggu dua kali pertemuan,” ujarnya.
Terkait dengan infrastruktur yang ada di sekolah, Eti menyampaikan perlu adanya perbaikan-perbaikan dan nantinya akan dikoordinasikan dengan disdik. “Memang ada beberapa SD yang perlu perbaikan fasilitas dan perbaikan infrastruktur di sekolahnya. Nanti kami akan bahas lagi dengan disdik, mana yang harus jadi prioritas,” tutur Eti.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Cirebon Drs H Hediyana Yusuf MM menjelaskan, stakeholder pendidikan di suatu daerah sebetulnya saling berkaitan. Dulu ada istilah pancamitra yang mewakili masing-masing unsur. Yakni Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan atau KCD dan Kemenag, dan PGRI.
“Setelah mendapat aspirasi ini, akan rapat internal, lalu mengundang berbagai pihak. Kita akan mengaktifkan lagi pancamitra pendidikan. Isu-isu seputar pendidikan seperti yang disampaikan BMPS ini akan dikaji bersama lalu menyampaikan rekomendasi kepada walikota,” tuturnya.
Karena, menurutnya, walau bagaimanapun Dewan Pendidikan juga ingin bertanggung jawab dalam pelayanan pendidikan yang ideal buat masyarakat Kota Cirebon, termasuk para pelaku dunia pendidikan di dalamnya.
Dia mengaku pihaknya tertarik dengan isu-isu strategis di dunia pendidikan, sepeti kebijakan yang turun dari atas terkait Permendikbud 6/2021. Seperti apa penerapan Permendikbud itu, apakah harus diterapkan, lantas bagaimana nasib sekolah swasta. “Jadi kemitraan pancamitra dunia pendidikan ini diharapkan bisa berkelanjutan, bukan hanya pada kasuistik satu atau dua hal saja,” imbuhnya.