Berbarap Terus Membaik dan PTM Bisa 100 Persen

Berbarap Terus Membaik dan PTM Bisa 100 Persen
0 Komentar

Ke depannya, Ani berharap agar PTM bisa berjalan dengan baik. Sehingga dari tahapan 50 persen dan dua hari bisa ditingkatkan menjadi 100 persen ataupun bisa kembali lagi secara normal. “Mudah-mudahan ini bisa terus berjalan dengan baik. Harapan guru-guru bisa ditambahkan jam pelajarannya agar pelajaran eksak bisa dijelaskan maksimal,” imbuh Ani.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kota Cirebon sekaligus Plt Kepala SMAN 2 DR Nendi SPd MM mengatakan bahwa dalam pelaksanaan PTM Terbatas hari kedua kemarin lancar dan tidak mengalami kendala. Namun, tetap ada hal yang harus diperbaiki, yakni agar tidak terjadi kerumunan di jalan raya. Sehingga ada yang dipulangkan terlebih dahulu.
“Jadi 10 menit sebelum KBM berakhir mereka dipulangkan terlebih dahulu. Guru-guru ada yang komplaink memang jamnya masih kurang. Memang masih agak sulit karena ada yang berkumpul. Tapi Alhamdulilah kita berhasil pecah kerumuan itu,” jelas Nendi.
“Nantinya anak-anak akan belajar 3 jam. 30 menit awal untuk tadarus Alquran. Nantinya jam 11.30 WIB itu anak-anak akan salat duhur bersama secara bergantian khusus untuk satu tingkat saja. Sisanya kita akan pulangkan lebih awal. Semua mapel bertemu termasuk olahraga,” tambahnya.
Khusus untuk siswa-siswi yang belajar secara daring di rumah, kata Nendi, pihaknya sudah menyiapkan tugas melalui Learning Management System (LMS) yang siap diakses peserta. Selain itu, video-video pembelajaran juga sudah disiapkan dari jauh-jauh hari agar bisa diakses oleh para peserta.
“Bisa juga PTM langsung di LMS. Tugas dan materi juga dari awal sudah ada di LMS, sudah dari awal. Begitu anak-anak ketemu dan buka Sinau SMANSA itu ada rencana satu tahun bagaimana. Memang kelebihannya saya juga bisa memantau guru-guru mengajar,” kata Nendi.
Untuk pelajar kelas X SMAN 1 Kota Cirebon juga tidak dilakukan pengenalan terlebih dahulu. Namun langsung bimbingan oleh walikelas. Apalagi pihaknya sudah melakukan pengenalan secara virtual melalui MPLS. Selain itu, tidak terlihat para peserta didik merasa kaget dengan pelaksanaan PTM Terbatas. “Saya melihat mereka sudah saking lamanya belajar di rumah, rindu PTM. Mereka nyaman. Apalagi jumlahnya kan terbatas, jadi kondusif,” tutup Nendi. (jrl)

Laman:

1 2
0 Komentar