Covid-19 turun drastis. Termasuk di Wilayah III Cirebon. Khusus Kota Cirebon, pemkot tak lagi menggunakan Hotel Ono’s dan Langensari sebagai tempat isolasi terpusat. Sudah putus kontrak. Per kemarin Kota Cirebon hanya 66 pasien. Dua dirawat di RS, 64 lainnya isolasi mandiri di rumah. Tapi, Wakil Walikota Eti Herawati mengatakan ini bukan akhir dari segalanya.==================“INI bukan akhir dari segalanya,” kata Wakil Walikota Eti Herawati di sela meninjau Hotel Ono’s –salah satu yang dijadikan isoman terpusat- kemarin. Eti bahagia pasien positif aktif bisa terus ditekan. Namun, dia juga sadar betul sewaktu-waktu lonjakan kasus bisa kembali terulang. Karena itu wawali memohon agar prokes terus dipatuhi.
Selain Ono’s, adalah Hotel Langensari. Dua hotel itu mampu menampung 120 pasien covid. Rata-rata satu kamar dihuni dua orang. Terakhir dikosongkan, menyisakan tiga pasien tanpa gejala. Alasan landai itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Edy Sugiarto menyebut isolasi terpusat di hotel layak ditutup.
Jurus jitu utama pemkot menangani pandemi saat ini adalah melalui vaksinasi. Imunisasi tahap pertama telah tembus 61,44 persen. Bahkan Vaksin Moderna telah dijajakan kepada tenaga medis di tiap puskesmas dan beberapa rumah sakit. Serta telah disuntikkan sekitar kepada 48 warga sipil. “Stok vaksin ini (Moderna, red) terbatas. Mayoritas hanya untuk tenaga medis,” ungkap Edy.
Dikatakan, dua hotel yang disewa Pemkot Cirebon itu sudah merawat sebanyak 2.060 pasien Covid-19 sejak tahun lalu. “Di dua hotel itu sudah melayani 2.060 pasien. Di antara jumlah itu, ada 400-an orang luar Kota Cirebon. Sekarang dua hotel itu ditutup untuk pasien Covid-19. Akhir Agustus lalu tingkat keterisiannya cuma tiga orang dari 120 tempat tidur yang disediakan, baik di Hotel Ono’s dan Langensari,” kata Edy.
Edy juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati. Karena varian baru Covid-19 sudah menyebar. “Jadi ingat, tetap waspada. Varian baru sangat cepat menular, misalnya Varian Delta, Kappa, Beta dan lainnya,” ujar dia.
Sudah seyogyanya di saat trend kasus sedang landai dijadikan evaluasi. Mengingat saat second wave atau gelombang kedua belum lama ini, Kota Cirebon cukup dibuat kewalahan. Banyak aduan di mana-mana. Perbincangan yang terjadi dalam kota juga dialami secara nasional. Sebut saja tingkat keterisian rumah sakit (BOR) yang bisa dibilang krisis saat itu.