Yakin, 90 Persen Lulusan Langsung Kerja

Yakin, 90 Persen Lulusan Langsung Kerja
PERBANYAK KERJA SAMA: SMK Salafiyah Kecamatan Plumbon terus menambah kerja sama dengan industri dunia usaha dan kerja. ISTIMEWA
0 Komentar

 
PLUMBON-Di tengah pandemi Covid-19, SMK Salafiyah, Plumbon, Kabupaten Cirebon terus tambah kerja sama dengan industri dunia usaha dan kerja (Iduka).
Tujuannya,  penyerapan lulusan dari SMK Salafiyah bisa langsung kerja di perusahaan yang sudah menjalin kerjasama.
Tahun sebelumnya, perusahaan yang bekerjasama dengan SMK Salafiyah hanya 33 perusahaan. Pada tahun 2021 ini, sudah ada 22 perusahaan lainnya yang sudah bekerjasama dan mengaku siap menerima pekerja dari lulusan SMK Salafiyah, dengan melalui tes maupun tidak.
“Di tahun 2021 ini ada sekitar 50 perusahaan yang sudah kerjasama di bidang penyerapan, pemagangan, dan rekrutmen. Paling tidak kalau 5 siswa saja di setiap perusahaan. Lulusan di sekolah kami terserap (bekerja, red) di perusahaan lokal maupun nasional,” kata Kepala Sekolah SMK Salafiyah, H Asep Kostajaya.
Dijelaskan Asep, sebelum pandemi Covid-19, penyerapan lulusan SMK Salafiyah di program Iduka cukup tinggi. Sekitar 75 persen dari siswanya yang lulus, langsung bekerja dengan adanya kerja sama pihak sekolah dengan perusahaan.
Namun, karena imbas dari pandemi Covid-19, hanya sekitar 50 persen lulusan SMK Salafiyah yang berhasil terserap dalam program Iduka.
Oleh karenanya, pihak sekolah terus berupaya agar lulusannya bisa langsung kerja. Caranya, dengan menambahkan Iduka yang bekerjasama dengan pihak sekolah. Sehingga, untuk tahun selanjutnya kemungkinan penyerapan lulusan SMK Salafiyah tinggi dan melebihi tahun sebelumnya.
“Siswa kemarin yang lulus 200 orang, semua jurusan. Karena kondisi pandemi Covid-19, yang terserap 50 %. Tapi kami sudah menambahkan perusahaan yang kerjasama sebanyak 22 di tahun 2021. Jadi ada 55 Iduka yang bekerjasama dengan kita. Jadi tahun depan menargetkan 90% dari siswa kami terserap dan langsung bekerja setelah lulus,” Kata Asep didampingi Wakil Kepala Bidang Hubungan Industri Adi Riyadi.
Selain program dengan Iduka, kata Asep, proses pembelajaran di saat pandemi Covid-19 ini merujuk pada SMK yang berbasis digital. Sehingga akan banyak metode pembelajaran melalui daring, seperti dengan metode form dan google classroom atau metode lainnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan bekerjasama dengan pemerintah desa setempat untuk memajukan desa. “Kita juga mencoba ingin berbagi dengan desa yaitu SMK membangun desa. Insya Allah akan dikerjakan dengan desa setempat yaitu dengan Desa Bodesari untuk meningkatkan IPM di Kabupaten Cirebon terutama di Desa Bodesari itu sendiri,” pungkas Asep. (cep/opl)

0 Komentar